Singapura Resesi Tapi Masih Rajai Investasi di RI

Singapura Resesi Tapi Masih Rajai Investasi di RI

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 22 Jul 2020 12:41 WIB
Patung Merlion di Deli Serdang, Medan.
Foto: (citralandgamacityofficial/Instagram)
Jakarta -

Investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) dari Singapura mendominasi Indonesia. Negara tersebut menjadi investor terbesar di dalam negeri. Padahal mereka baru saja masuk ke dalam resesi ekonomi. Bahkan ekonomi Singapura mengalami kontraksi hingga 41,2% pada April-Juni 2020.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan investasi Singapura sebesar US$ 2 miliar atau 28,8% dari total PMA.

"Pasti banyak teman-teman bertanya 'kok Singapura kuartal keduanya (ekonomi) minus 41%, kok realisasi investasinya masih tinggi?' Saya ingin menyampaikan bahwa dana yang masuk dari Singapura itu bukan hanya Singapura, itu jadi hub saja itu," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Rabu (22/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan, meski resesi, Singapura masih menjadi pintu masuk bagi negara lain untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Singapura itu adalah hub untuk beberapa negara yang melakukan investasi di Indonesia tapi lewat Singapura," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara investor asing terbesar kedua adalah Hong Kong US$ 1,2 juta (17,2%), China US$ 1,1 juta (16,8%), Jepang US$ 0,6 juta (9%), Korea Selatan US$ 0,6 juta (8,1%), dan negara lainnya US$ 1,3 juta (20,1%).

"Di Kuartal pertama yang masuk 5 besar itu Malaysia. Tapi kemudian digeser oleh Korea Selatan," sebutnya.

Total penanaman modal asing di Indonesia pada kuartal II-2020 dalam kurs rupiah adalah Rp PMA Rp 97,6 triliun (50,9%). Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 94,3 triliun (49,1%).

"Kalau di kuartal pertama kemarin itu PMDN lebih tinggi ketimbang PMA karena kita tahu Januari, Februari, Maret itu dunia internasional syok karena persoalan dimana China dan beberapa negara lain baru puncak-puncaknya pandemi (COVID-19)," tambahnya.




(toy/zlf)

Hide Ads