Harga emas hari ini mendekati Rp 1 juta per gram yaitu Rp 982.000 per gram atau naik Rp 19.000. Angka ini terus mengalami kenaikan sejak beberapa waktu lalu.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan memang saat ini ada beberapa hal yang menyebabkan harga emas naik luar biasa.
"Harga emas rebound tajam karena pada 4 hari lalu Uni Eropa terseok-seok untuk menentukan stimulus. Namun akhirnya ada keputusan stimulus sebesar Rp 750 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian kondisi pandemi COVID-19 ini dikhawatirkan terjadi gelombang kedua.
"Ada ketakutan di Amerika Serikat (AS), Meksiko sampai Brazil mereka tutup lagi aktivitas perkantoran sampai restoran. Karena kalau tutup lagi kan ekonomi yang lemah ini kembali bermasalah lagi," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (22/7/2020).
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah AS juga sedang melakukan pembahasan rancangan undang-undang (RUU) bantuan Rp 1 triliun untuk masyarakat yang terdampak COVID-19. Hal ini untuk memperpanjang bantalan bagi masyarakat As hingga akhir tahun
Menurut dia, stimulus dari AS ini memang membuat harga emas melambung. Namun dengan berangsurnya stimulus maka harga emas akan terkoreksi kembali.
"Jadi akan ada koreksi harga emas, itu bisa bikin harga emas turun lagi," jelas dia.
Calon investor harus menunggu koreksi pada harga emas baru kemudian masuk.
"Tunggu koreksi dulu, jangan sampai seperti 2011 saat itu harga logam mulia naik dan ada informasi akan terus naik. Orang-orang sudah pada beli banyak, tapi anjlok lagi dengan cepat," jelasnya.
Dia menjelaskan calon investor juga harus memperhatikan pergerakan data dan harga emas ini. Hal ini untuk meminimalisir kerugian yang dialami ke depan.
Mengutip situs perdagangan Logam Mulia Antam, Rabu (21/7/2020), harga emas Antam hari ini tercatat yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Harga emas juga cenderung terus bergerak naik sejak awal Juni. Dalam beberapa hari ini harga emas memang terus melonjak.
(kil/dna)