Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut saat ini ada 2.000 tenaga kerja asing (TKA) China di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Sisanya tenaga kerja Indonesia sebanyak 10 ribu orang.
"Ada 2 ribu (pekerja China) sementara tenaga kerja kita ada 10 ribu. Totalnya 12 ribu, 10 ribu dari tenaga kerja Indonesia, kemudian 2 ribunya dari tenaga kerja China, TKA dari China," kita dia saat berkunjung ke lokasi proyek di kawasan Halim, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020).
Dia memastikan bahwa TKA China di proyek tersebut merupakan tenaga kerja dengan skill atau keterampilan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun di lapangan itu membutuhkan keahlian tertentu. Ini kan proyek baru yang pertama kali dikerjakan di Indonesia. Meskipun itu pekerjaan lapangan tapi itu membutuhkan keahlian tertentu. Ini adalah proyek baru. Kereta cepat ini belum pernah dilakukan (dibangun di Indonesia)," sebutnya.
Ida juga memastikan bahwa begitu transfer of knowledge atau transfer pengetahuan telah dilakukan, artinya sumber daya manusia (SDM) Indonesia sudah memiliki keahlian mengoperasikan kereta cepat maka pekerja China akan kembali ke negaranya.
"Memang karena semuanya manual book, semua peralatannya direction-nya itu dari China, memang kehadiran TKA China di sini dibutuhkan. Tapi harus sekali lagi tahapan transfer of knowledge-nya, setelah proyek berjalan, terjadi transfer of knowledge maka mereka akan kembali ke negaranya," ujar Ida.
Kedatangannya hari ini ke proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dalam rangka memastikan penggunanya TKA China sesuai produser.
"Kedatangan saya yang pertama ingin memastikan bahwa pemberian izin untuk tenaga kerja asing sesuai dengan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing) yang diajukan ke Kementerian Ketenagakerjaan," tambahnya.
(toy/zlf)