Rapat di Saat Reses, DPR Sepakati 3.172 DIM RUU Cipta Kerja

Rapat di Saat Reses, DPR Sepakati 3.172 DIM RUU Cipta Kerja

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 28 Jul 2020 16:26 WIB
Pembangunan gedung baru untuk DPR RI menuai kritikan berbagai pihak walaupun Ketua DPR Setya Novanto menyebut Presiden Jokowi telah setuju pembangunan tersebut. Tetapi Presiden Jokowi belum teken Perpres tentang pembangunan Gedung DPR. Lamhot Aritonang/detikcom.
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Badan legislasi (Baleg) DPR RI hari ini menggelar rapat membahas Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja. Rapat di masa reses ini membahas daftar inventarisasi masalah (DIM) di masing-masing bab.

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas dan disiarkan secara virtual. Masing-masing perwakilan tiap fraksi secara bergantian membacakan DIM yang bersifat tetap dan mengalami perubahan.

Anggota Baleg DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan dari 6.652 DIM yang ada dari bab 1 sampai 13, ada 3.172 DIM yang bersifat tetap. Itu berarti, ada sekitar 3.480 yang mengalami perubahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari total DIM 6.652, yang tetap ada 3.172 DIM (47,6%). Artinya, norma-norma yang ada dalam UU eksisting yang terkait atau terdampak, tidak mengalami perubahan," kata Hendrawan kepada detikcom, Selasa (28/7/2020).

Sebanyak 3.172 DIM yang bersifat tetap tersebut akan langsung disepakati. Sedangkan DIM yang mengalami perubahan akan dibahas lebih lanjut di rapat selanjutnya.

ADVERTISEMENT

"(DIM tetap) tidak dibahas, langsung diterima dengan catatan akan dibicarakan apabila dibutuhkan penyesuaian dengan Ketentuan Umum, Kesepakatan atau Perubahan Substansi yang terjadi dalam pembahasan DIM yang dibahas belakangan, dan harmonisasi dan sinkronisasi antar bagian," ucapnya.

Hendrawan menyebut beberapa DIM yang terdapat dalam bab RUU Cipta Kerja sebenarnya sudah dalam pembahasan. Hanya saja, masih ada yang perlu ditindaklanjuti khususnya bab III terkait peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha.

"Dari 13 bab, beberapa bab sudah dibahas, masih dalam proses namun sudah ada progres. Bab III memang paling banyak karena aada 15 sektor yang dibahas," tuturnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads