Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong akselerasi industri peternakan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dikatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, panen pedet yang berlangsung di Kabupaten Sinjai, Sulsel, Kamis (30/7) mengindikasikan provinsi tersebut memiliki industri peternakan yang baik.
"Panen pedet ini memberikan sebuah keyakinan pada kita bahwa kepala daerah di bawah pimpinan Gubernur Sulawesi Selatan telah mendorong peternakan yang bagus dan berakselerasi cukup baik," ujarnya dikutip keterangan tertulis.
Syahrul mengungkapkan, Kabupaten Sinjai dikenal sebagai salah satu penghasil sapi kualitas unggul yang tak kalah dengan sapi luar negeri Oleh sebab itu, ia meminta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) untuk membantu pengelolaan industri peternakan sapi di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Sulawesi Selatan, Kementan memberikan bantuan berupa 120 ekor sapi potong 675 ekor kambing/domba, 100 ekor babi, dan 4.500 ekor ayam lokal. Bantuan itu bertujuan untuk mendorong laju pertumbuhan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Sulawesi Selatan."Saya berharap bantuan ini bisa mendorong perkembangan peternakan di Sulawesi Selatan dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani menjadi pendorong semangat bagi kita semua untuk berupaya mewujudkan swasembada protein hewani," kata Syahrul.
Sementara itu, dalam upaya peningkatan industri peternakan skala nasional, pemerintah telah mengakomodir program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan). Di tahun 2020, sampai dengan 27 Juli, telah berhasil dilakukan inseminasi buatan (IB) terhadap 2.318.136 akseptor, kebuntingan pada 1.359.094 ekor, dan kelahiran 1.394.446 ekor.
Secara akumulatif, selama tiga setengah tahun terhitung sejak 2017-2020, pemerintah telah melakukan perkawinan buatan terhadap 13.868.641 akseptor ternak sapi dan kerbau dan telah menghasilkan 6.133.896 ekor anak dari hasil perkawinan IB.
"Dengan keberhasilan tersebut terjadi lompatan populasi sapi/kerbau yang cukup signifikan selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor," tutup Syahrul.
(mul/mpr)