Ekonomi RI Minus, Erick Thohir: Masih Lebih Bagus...

Ekonomi RI Minus, Erick Thohir: Masih Lebih Bagus...

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 07 Agu 2020 15:05 WIB
Poster
Ilustrasi/Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat minus 5,32%. Angka ini anjlok dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,05% (yoy).

Menurut Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir capaian tersebut masih lebih bagus ketimbang negara lain yang tergabung di G20 yang terdiri dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Britania Raya hingga Jepang.

"Kita punya ekonomi sekarang dibandingkan beberapa negara G20 pun masih lebih bagus," ujar Erick dalam sebuah acara diskusi, Jumat (7/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, pihaknya bakal tetap berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan. Paling utama saat ini tentu menekan pertumbuhan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebelum pemulihan ekonominya. Salah satu kebijakan yang secara tegas ditegakkan pemerintah saat ini adalah dengan tidak membuka wisata bagi warga asing terlebih dahulu. Di sisi lain, stimulus terhadap sektor pariwisata tetap berjalan.

"Tetapi bukan berarti kita memencet rem tanpa juga membuat stimulus, nah ini yang saya bilang gas dan rem, stimulusnya jalan. Step 1,2,3 nya itu kan memang periodik tetapi di dalam step 1,2,3 sendiri itu kan ada yang overlapping, perjalanannya itu tidak mungkin, oh pariwisata nanti aja, tetap pariwisata lokal kita dorong tapi kalau kita benar-benar mau mem-push pariwisata kita sampai keluar negeri seperti dulu kita tidak siap, jangan dulu, kenapa, nanti cluster-cluster akan tumbuh," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, untuk saat ini, tanpa wisatawan mancanegara, sektor pariwisata Indonesia masih dapat pulih dengan baik.

"Lebih baik kita protect pada warga negara kita, toh dari data-data pariwisata sendiri 90% juga local tourist, Alhamdulillah dengan Bali dibuka sekarang, dengan Yogya dibuka, Bandung kemarin saya lihat, itu pertumbuhannya sudah mulai baik walaupun tidak 100%, mungkin 30-40%. Tapi sudah alhamdulillah dibanding negara lain," katanya.

Untuk diketahui, negara anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, RRT, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki dan Uni Eropa.

Di antara ke-20 negara anggota tersebut, AS mengalami penurunan paling dalam hingga -32,9%, Prancis -19,6%, Uni Eropa -11,9%, Brasil -11,7%, Jepang -8,3% dan lain sebagainya.




(eds/eds)

Hide Ads