Teguh misalnya, pernah dikirim oleh Eka ke Sulawesi Utara untuk memahami bisnis kopra ayahnya. Dia dipaksa untuk tidur dimanapun dan makan apa saja selama belajar di sana. Bahkan dia harus ikut naik truk pengangkut kopra.
Dari situ Teguh belajar dari ayahnya yang percaya mencapai kesuksesan 70% karena kerja keras dan sisanya gabungan antara kesempatan dan nasib baik. Oleh karena itu kebaikan bagi mereka yang terpenting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang Eka dan keluarganya terkenal aktif dalam kegiatan sosial. Mereka menyalurkan sumbangannya melalui Budha Tzu Chi.
Kemudian kesaksian dari Sukma juga cukup menarik. Sebagai anak perempuan di keluarga Tionghoa yang memegang prinsip lama, Sukma tidak diperkenankan mengenyam pendidikan tinggi. Menurut keyakinan mereka, wanita tidak butuh sekolah, cukup di rumah membantu ibunya.
Sukma memang lebih banyak hidup di samping ibunya. Ketika saudara laki-lakinya sekolah di luar negeri, dia masih di Makassar. Tapi hal itu justru tidak membuat Sukma kalah pintar dari saudara laki-lakinya.
Sukma merasa beruntung belajar langsung dari pengusaha sukses yakni ayahnya sendiri. "Saya ini juga lulusan perguruan tinggi, namanya Universitas Eka Tjipta Widjaja," tulis Dahlan mengutip perkataan Sukma saat itu.
Sukma belajar di 'universitas' itu selama 16 tahun. Selama itu juga Sukma digembleng oleh ayahnya.
Sukma anak pertama yang dipercaya Eka untuk menulis angka di cheque bank. Pernah satu waktu Sukma salah menulis angka rupiah dengan angka nol yang kelebihan. Saat itu Sukma habis dimarahi Eka.
Simak Video "Anak Bos Sinar Mas Bawa Bukti Baru ke Polri untuk Jerat Saudara Tirinya"
[Gambas:Video 20detik]