Netflix Bakal Akuisisi TikTok kalau Microsoft Gagal

Netflix Bakal Akuisisi TikTok kalau Microsoft Gagal

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 10 Agu 2020 12:24 WIB
aplikasi tiktok
Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Jakarta -

Setelah dapat restu dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Microsoft tengah menjalani negosiasi atas kesepakatan mengakuisisi platform video pendek asal China, TikTok. Di tengah kabar itu, perusahaan penyedia layanan media streaming digital, Netflix berencana gandeng TikTok jika Microsoft gagal.

Dikutip dari CNBC, Senin (10/8/2020), padahal TikTok adalah bisnis yang sama sekali berbeda dari TikTok . Netflix sangat fokus pada video yang diproduksi untuk membangun bisnisnya secara global. TikTok sebagian besar adalah video buatan pengguna.

Bahkan Netflix tidak memiliki pengalaman mengakuisisi perusahaan besar-besaran. Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan pada bisnis. Netflix siap gandeng TikTok dengan beberapa alasan kuat. Berikut sederet alasan Netflix layak akuisisi TikTok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjualan TikTok diperkirakan seharga US$ 30 miliar setara Rp 442 triliun (kurs Rp 14.600). Jika dilihat dari valuasi pasar, Netflix memiliki US$ 221 miliar (Rp 3.200 triliun), nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan valuasi pasar Mirosoft yang mencapai US$ 1,6 triliun (Rp 23.500 triliun). Meskipun begitu Netflix dianggap layak mendapatkan kesempatan membeli TikTok.

Kelayakan Netflix mengakuisisi TikTok juga dilihat dari portofolio perusahaan yang telah sukses menggaet investor luar untuk mengendalikan perusahaan. Selain itu Netflix tidak masuk ke dalam kelompok yang dipanggil oleh Kongres dalam rapat komite antimonopoli.

ADVERTISEMENT

Co-Chief Executive Officer Netflix Reed Hastings pernah berkata bahwa persaingan terbesar perusahaannya adalah video game dan video pendek buatan sendiri. Hastings bahkan secara khusus menyebut TikTok sebagai pesaing baru, khususnya dalam pendapatan dan catatan pemegang saham perusahaan.

"Pertumbuhan TikTok luar biasa, menunjukkan kelancaran hiburan internet," tulis Netflix.

Hastings tidak menyembunyikan ketakutannya tentang apa yang dapat menggagalkan Netflix. Dia menganggap saat ini bisa saja bisnisnya sangat sukses, namun bisa menjadi terbelakang karena ada hiburan lain yang lebih relevan dan murah di kalangan masyarakat. Maka bagi Netflix membeli TikTok akan melindungi salah satu ancaman substitusi secara besar-besaran.

Akuisisi Netflix dengan TikTok, akan membawa Netflix mendapatkan pendapatan dari iklan di TikTok tanpa merusak produk berlangganan di Netflix. Mengingat platform TikTok gratis digunakan sedangkan Netflix berbayar. Kedua perusahaan dapat berkembang berdampingan.

Seperti halnya Facebook membeli Instagram dan WhatsApp untuk tetap menjadi yang terdepan dalam tren media sosial dan berhasil. Netflix dapat menggunakan mensontek pemikiran serupa.

Akan ada sinergi yang jelas dalam pemasaran dan bakat antara Netflix dan TikTok. Bintang TikTok kemungkinan akan memiliki serial mereka sendiri di Netflix. Sedangkan bintang Netflix akan membuat akun TikTok.

Begitu juga dalam penyimpanan dan keamanan data. Netflix menggunakan Amazon Web Service dalam menyimpan keamanan data layanannya. Persyaratan yang dapat diterapkan oleh Amazon untuk TikTok hampir pasti akan menguntungkan Netflix jika akuisisi itu terealisasikan.



Simak Video "Video: 7 Film dan Serial Terbaru Netflix Indonesia yang Akan Rilis Tahun Ini"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads