Pemerintah mendorong masyarakat agar semakin bangga konsumsi buah lokal demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu dilakukan dengan meluncurkan program Gelar Buah Nusantara (GBN) 2020.
Dalam sambutannya, Syahrul mengatakan buah dan sayuran produksi petani Indonesia tidak kalah unggul dengan negara lain. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk produksi buah lokal karena orang luar saja sangat menginginkan buah Indonesia.
"Negara lain waktu kami keluar juga mengatakan bahwa mereka rindu buah tropis dan buah tropis yang paling bagus adalah dari Indonesia. Oleh karena itu yang kita gelar hari ini selain sosialisasi bahwa buah kita tidak kalah, buah kita dibutuhkan di luar negeri dan itu terbukti dengan apa yang kita lihat di sekitar kita," kata Syahrul dalam Peluncuran Gelar Buah Nusantara (GBN) 2020, Senin (10/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu buktinya dikatakan bahwa tidak ada komoditi pertanian yang turun. Syahrul mengklaim hal itu bisa terjadi karena tidak terlepas dari dirinya yang jadi Menteri Pertanian.
"Saya lapor tidak ada komoditi pertanian yang turun alhamdulillah. Mungkin karena menterinya Syahrul Yasin Limpo, anak buahnya Pak Menko (Perekonomian Airlangga Hartarto)," ucapnya.
Berdasarkan paparannya, nanas memiliki nilai ekspor Rp 1,5 triliun yang pasar utamanya ke Amerika Serikat (AS), Belanda, Spanyol, Jerman dan Jepang. Sedangkan Manggis ekspor ke Hong Kong, China, Malaysia, Saudi Arabia, dan Prancis yang nilainya Rp 1,09 triliun.
"Pisang juga seperti itu nilainya Rp 45 miliar lebih tahun ini. Mangga ekspor utama kita ke Singapura, AS, China, Hong Kong, Vietnam. Salak juga seperti itu di atas Rp 9 miliar. Rambutan dan Durian termasuk Buah Naga kita," kata Syahrul menyebutkan.
Pencapaian itu juga bisa terjadi karena koordinasi antar pemerintah di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dinilai sangat kompak. Dalam acara peluncuran ini hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
"Secara jujur ingin kami katakan bahwa yang kami rasakan selama ini di bawah koordinasi Menko Perekonomian ini kompak banget atas perintah bapak presiden. Tentu saja kami tidak ada sekat satu dengan yang lain termasuk dengan perdagangan dengan pertanian yang hebat itu, tidak ada hari minggu, tidak ada malam minggu," jelasnya.
(zlf/zlf)