Ledakan Beirut Bikin Ekonomi Lebanon Makin Terpuruk

Ledakan Beirut Bikin Ekonomi Lebanon Makin Terpuruk

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 11 Agu 2020 10:40 WIB
Anjing pelacak dikerahkan untuk bantu proses evakuasi dan pencarian korban ledakan di Lebanon. Hingga kini diketahui nyaris 150 orang tewas akibat ledakan itu
Foto: AP Photo
Jakarta -

Ledakan dahsyat di Beirut, ibu kota Lebanon mengirim perekonomian kota itu makin memburuk. Situasi ekonomi di Lebanon telah suram sebelum adanya ledakan. Bahkan sebelum pandemi COVID-19.

Bencana itu kini menambah tekanan pada perekonomian Lebanon. Menteri Ekonomi Lebanon Raoul Nehme mengatakan berbagai aset di Lebanon kini terdampak, dari apartemen hingga bisnis. Nehme mengungkap pelabuhan tempat ledakan terjadi adalah pusat maritim utama negara dan menjadi 60% pusat impor berbagai negara.

Dikutip dari CNN, Selasa (11/8/2020) selain itu, sektor pariwisata Lebanon juga terpengaruh. Sebagai sektor yang telah menyumbang hampir seperlima PDB Lebanon pada 2018, kini sektor itu mengalami pukulan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Federasi Pariwisata Hotel Lebanon Pierre Achkar mengatakan dampak dari ledakan di Beirut telah merusak 90% hotel di kota itu. Dampaknya menurunkan pendapatan hotel hingga 5%-15% ditambah keterpurukan pandemi COVID-19 dan masalah politik.

Sejak tahun lalu ekonomi Lebanon telah dilanda krisis. Bank Dunia memproyeksikan 45% orang di Lebanon akan berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 2020. Hal itu didorong dari kerusakan sistem perbankan negara dan melonjaknya inflasi. Sejak saat itu juga protes massal atas krisis ekonomi Lebanon telah berlangsung.

ADVERTISEMENT

Dana Moneter Internasional juga memperkirakan perekonomian Lebanon akan dilanda lonjakan harga pangan, mata uang yang runtuh, dan diperparah oleh COVID-19. Ekonomi kota itu akan berkontraksi sebesar 12% pada 2020.

Kini situasi ekonomi Lebanon bertambah parah akibat ledakan yang telah menyebabkan 135 orang tewas dan 5 ribu lainnya luka-luka. Jumlah kematian diperkirakan akan meningkat seiring upaya penyelamatan terus berlanjut.

"Ini adalah krisis ekonomi, krisis keuangan, krisis politik, krisis kesehatan dan sekarang ledakan memperparah situasi tersebut," kata juru bicara Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB Tamara Alrifai.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan Prancis akan menyediakan obat-obatan dan makanan. Macron menambahkan Prancis akan membantu menyelenggarakan konferensi internasional untuk mengumpulkan dana bagi Lebanon.

"Bantuan ini, saya jamin, tidak akan berakhir di tangan koruptor. Pemerintah akan memastikan secara transparan bahwa bantuan yang akan diberikan langsung ke tangan penduduk lokal dan tim penyelamatan di Lebanon," katanya

Negara-negara Eropa juga telah mengirimkan bantuan untuk Lebanon dalam mengatasi dampak ledakan tersebut. Bank Central Lebanon bahkan berencana memberikan pinjaman tanpa bunga yang dapat dilunasi selama lima tahun ke depan sehingga bisnis dan kota dapat dibangun kembali.




(zlf/zlf)

Hide Ads