Mauritius menghadapi darurat lingkungan setelah sebuah kapal kargo MV Wakashio kandas dan menumpahkan bahan bakarnya ke lautan. Dampaknya dinilai lebih parah karena tumpahan terjadi di dekat dua ekosistem laut yang dilindungi oleh lingkungan dan cagar Blue Bay Marine Park, yang merupakan lahan basah yang memiliki kepentingan Internasional.
Perairan laut yang awalnya biru kehijauan sangat menakjubkan mata dari laguna biru di luar desa pesisir MahΓ©bourg di Mauritius, sekarang berubah menjadi berwarna hitam dan coklat.
Kapal MV Wakashio dipastikan membawa sekitar 4.000 ton bahan bakar, di mana hampir 1.200 ton telah tumpah. Operasi pembersihan besar-besaran telah diluncurkan dari pantai dengan banyak penduduk setempat yang secara sukarela membantu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angin dan arus air tidak membantu, mereka membawa minyak ke daerah yang memiliki ekosistem laut yang penting," kata Mantan Ahli Strategi Greenpeace, Sunil Mokshananda dikutip dari BBC, Kamis (13/8/2020).
Menurut Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati, lingkungan laut Mauritius adalah rumah bagi 1.700 spesies termasuk sekitar 800 jenis ikan, 17 jenis mamalia laut dan dua spesies penyu. Terumbu karang, padang lamun dan bakau membuat perairan Mauritius sangat kaya akan keanekaragaman hayati.
"Hanya ada sedikit wilayah laut dengan keanekaragaman hayati yang begitu kaya yang tersisa di planet ini. Tumpahan minyak seperti ini akan berdampak pada hampir semua yang ada di sana," kata Dosen Senior Biologi Kelautan di University of Brighton, Corina Ciocan.
"Ini bukan hanya tentang minyak licin ringan yang Anda lihat di permukaan air yang disebabkan oleh tumpahan. Juga akan ada senyawa larut dari minyak yang akan larut dalam air, lapisan seperti mousse di bawah permukaan air akan berpengaruh terhadap seluruh ekosistem laut," tambahnya.
Perdana Menteri Mauritius, Pravind Jugnauth mengatakan semua minyak saat ini telah dikeluarkan dari cadangan bahan bakar kapal, meskipun sejumlah kecil masih ada di kapal lain. Ada kekhawatiran bahwa kapal akan pecah dan menumpahkan lebih banyak minyak ke laut.
Sampai saat ini, mengapa kapal itu begitu dekat dengan laguna masih belum diketahui dan sedang diselidiki oleh polisi. Pada konferensi pers, Wakil Presiden Eksekutif Mitsui OSK Lines, Akihiko Ono meminta maaf atas tumpahan minyak tersebut yang menyebabkan timbulnya masalah besar.
(eds/eds)