Siap-siap! Ekonomi RI 2020 Masih Bisa Minus

Siap-siap! Ekonomi RI 2020 Masih Bisa Minus

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 14 Agu 2020 18:30 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diproyeksi masih minus. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran -1,1% hingga positif 0,2%.

Dia menjelaskan perkiraan ini lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang mencapai minus 0,4% untuk skenario berat pada 2020.

"Ekonomi 2020 mengalami tekanan, kami lakukan revisi Maret sampai April tadinya minus 0,4% sampai 2,3%, Dari realisasi kuartal II ini diperkirakan ekonomi 2020 -1,1% sampai 0,2% agak mendekati nol," kata dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kuartal II tahun ini ekonomi Indonesia tercatat minus 5,32%. Ini artinya jika pada kuartal III minus, maka Indonesia akan masuk dalam klub resesi, sama seperti negara lain.

Menurut Sri Mulyani menyebut jika kondisi ini memang harus diwaspadai. Karena itu jangan hanya mengandalkan pemerintah untuk mendorong ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Tekanan kuartal II dalam, kuartal III harus diwaspadai, tidak hanya bergantung pada pemerintah," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Hingga akhir tahun ini, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih mengalami tekanan yang cukup dalam, yakni minus 1,3% hingga 0%. Sementara investasi diperkirakan akan mengalami kontraksi atau minus 4,2% hingga minus 2,6%.

"Investasi masih di zona negatif minus 4,2% sampai minus 2,6%. Ekspor juga negatif, minus 5,6% hingga minus 4,4%, impor negatif 10,5% sampai negatif 8,4%," kata dia.

Kemudian tahun depan, perekonomian yang ditargetkan tumbuh hingga 5,5% akan sangat bergantung pada penanganan COVID-19 di tahun ini. Sri Mulyani menekankan pentingnya disiplin masyarakat, sedangkan pemerintah akan tetap melanjutkan ekspansi fiskal untuk mendorong sisi suplai dan demand.

"Proyeksi ekonomi tahun depan meskipun akan pulih, tapi tergantung pada penanganan COVID. Disiplin masyarakat dan ketersediaan vaksin dan penemuan vaksin, juga ekspansi fiskal yang akan tetap dilanjutkan dengan melanjutkan Pemulihan Ekonomi Nasional dari sisi demand dan suplai," tutur Sri Mulyani.



Simak Video "Video: BI Sebut Daya Tahan Ekonomi RI Lebih Tinggi Dibanding AS-China"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads