Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance Jumat (14/8/2020) tentang Bos BP Jamsostek Agus Susanto mengawal 15,7 juta nasabah yang terdaftar dan aktif yang membayar iuran, serta berhak mendapat bantuan Rp 600 ribu/bulan dari pemerintah. Sebagai informasi, bantuan Rp 600 ribu diberikan kepada pegawai swasta bergaji di bawah Rp 5 juta/bulan.
Bantuan Rp 600 ribu per bulan ini akan diberikan selama empat bulan dengan total Rp 2,4 juta per orang. Berita terpopuler lainnya tentang uji klinis vaksin Corona (COVID-19) oleh Bio Farma.
Selin itu ada pula tentang penyiar radio Gofar Hilman buka suara, meminta maaf soal #IndonesiaButuhKerja disebar luaskan via medsos, dan dianggap terkait RUU Cipta Kerja. Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca berita terpopuler detikFinance berikut ini. Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah memutuskan akan memberikan bantuan berupa bantuan Rp 600 ribu kepada pegawai yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Bantuan ini ditujukan kepada 15,7 orang yang aktif terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek. Total anggaran disiapkan mencapai Rp 37,7 triliun.
Bantuan Rp 600 ribu per bulan ini akan diberikan selama empat bulan dengan total Rp 2,4 juta per orang. Pencairannya hanya dilakukan sebanyak dua kali, sekali pencairan besarannya Rp 1,2 juta.
Pemerintah menetapkan tujuh kriteria bagi pegawai yang bisa mendapatkan bantuan subsidi gaji ini, kriteria tersebut adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan NIK, peserta aktif BP Jamsostek yang dibuktikan dengan nomor kartu peserta.
Selanjutnya, aktif membayar iuran dengan besaran dihitung berdasarkan upah kurang dari Rp 5 juta, pekerja atau buruh penerima upah, memiliki nomor rekening bank yang aktif, bukan peserta penerima manfaat Kartu Pra Kerja, terdaftar sebagai peserta aktif BP Jamsostek hingga 30 Juni 2020.
Baca selengkapnya di sini: Blak-blakan Bos BP Jamsostek: Kejar Rekening 15,7 Juta Pegawai
Langsung klik halaman selanjutnya
PT Bio Farma (Persero) sedang melakukan uji klinis vaksin Corona (COVID-19) dan ditargetkan bisa diproduksi 2021. Namun untuk tahap awal, vaksin yang diproduksi belum mampu untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma, Neni Nurainy mengatakan untuk tahap awal vaksin akan diprioritaskan lebih dulu untuk pihak-pihak yang memang perlu divaksin.
"Kita tidak mungkin dengan kapasitas sekarang bisa menyediakan vaksin 170 juta ke seluruh masyarakat Indonesia yang tadi 70%. Jadi kita harus melakukan prioritas, jadi mungkin di awal itu ketika kita boleh produksi mungkin hanya beberapa puluh juta yang kita bisa targetkan dulu untuk masyarakat," katanya dalam webinar bertajuk 'COVID-19 dan Prospek Vaksin untuk Indonesia', Jumat (14/8/2020).
Baca selengkapnya di sini: Ini Orang Pertama di RI yang Bakal Dapat Vaksin Corona
Langsung klik halaman selanjutnya.
Penyiar radio Gofar Hilman buka suara soal namanya yang dikaitkan mendukung RUU Cipta Kerja karena mengunggah gambar dengan tagar #IndonesiaButuhKerja di media sosial.
Dalam cuitannya di Twitter, Gofar menjelaskan bahwa unggahan yang disebut-sebut mendukung RUU Cipta Kerja itu adalah konten bayaran. Dia menyebutkan hal tersebut sebagai pekerjaan.
Sejak ditawarkan pekerjaan tersebut, menurut Gofar, pihaknya cuma diminta membuat video mengenai hal kreatif yang bisa dilakukan di rumah dan bagaimana cara bertahan selama masa PSBB.
"Siang semuanya, di sini gue akan menjelaskan soal pekerjaan yang sempet gue ambil dan sekarang jadi perbincangan. Awalnya, gue dapet tawaran untuk bikin video soal kreatifitas di rumah dan gimana cara kreatif bertahan di masa psbb," cuit Gofar lewat akun pribadinya, @pergijauh, dikutip Kamis (13/8/2020).
Baca selengkapnya di sini: Minta Maaf, Gofar Hilman Jelaskan Duduk Perkara #IndonesiaButuhKerja
Simak Video "Ma'ruf: Jamsostek Juga Penting Diberikan ke Petani, Marbot, PKL"
[Gambas:Video 20detik]