Impor Juli Turun, Tanda Ekonomi RI Masih Belum Pulih

Impor Juli Turun, Tanda Ekonomi RI Masih Belum Pulih

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 18 Agu 2020 13:08 WIB
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Minggu (23/11/2015) kemarin. PT Pelabuhan Indonesia II optimis meraih cashflow atau arus kas sebesar 246 juta dollar Amerika dari sewa JICT, Terminal Koja dan CT1 New Priok. Perbaikan demi perbaikan dari segala lini untuk mewujudkan Pelabuhan terbaik ditingkat dunia terus dibenahi oleh PT Pelindo meskipun sampai saat ini dwelling time di Priok masih tinggi. Dewan Pelabuhan Tanjung Priok (DPTP) masih kecewa dengan belum dilaksanakannya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 117/2015 tentang Pemindahan Barang yang melewati waktu penumpukan di Pelabuhan Tanjung Priok untuk menekan masa inap barang (dwelling time). (Foto: Rachman H
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Juli 2020 sebesar US$ 10,47 miliar. Angka itu turun 2,73% jika dibandingkan dengan posisi Juni 2020 sebesar US$ 10,47 miliar dan turun 32,55% jika dibandingkan posisi Juli 2020 sebesar US$ 15,52 miliar.

Penurunan impor ini menunjukkan ekonomi Indonesia belum pulih. Permintaan domestik dan industri masih sulit untuk bangkit kembali.

"Kalau kita lihat di sana memang impor kita kalau kita lihat year on year , impor itu turun lumayan dalam 32,55%, dan kalau kita lihat struktur impor yang kita harus kasih perhatian terutama untuk impor bahan baku dan barang modal," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat menurut penggunaan barang impor barang konsumsi di Juli 2020 sebesar US$ 1,11 miliar turun 21,01% dibandingkan Juni 2020 dan turun 24,11% dibandingkan Juli 24,11%.

Untuk impor bahan baku/penolong sebesar US$ 7,39 miliar, turun 2,5% dibandingkan Juni 2020 dan turun 34,46% dibandingkan Juli 2019. Impor barang modal US$ 1,97 miliar naik 10,82% dibandingkan Juni 2020, tapi turun 29,25% dibandingkan Juli 2019.

ADVERTISEMENT

"Untuk bisa kembali ke normal kita butuh waktu. Tapi yang digambarkan tadi saya lebih melihatnya ada progres," ucapnya.

Neraca dagang RI tertolong ekspor di Juli 2020 sebesar US$ 13,73 miliar, yang naik 14,33% dibandingkan Juni 2020 dan turun 9,9% dibandingkan Juli 2019. Sehingga neraca dagang RI di Juli 2020 surplus US$ 3,26 miliar.

"Jadi kalau menurut saya butuh waktu, tidak mungkin habis dihantam COVID-19 di kuartal kedua, kita langsung recovery, kita butuh waktu," tutupnya.




(das/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads