Sampai Mau Nangis! Anggota DPR Minta Serapan Anggaran PEN Dipercepat

Sampai Mau Nangis! Anggota DPR Minta Serapan Anggaran PEN Dipercepat

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 24 Agu 2020 16:19 WIB
Sri Mulyani ke DPR Bahas RUU Bea Materai Jadi Rp 10.000
Foto: Anisa Indraini
Jakarta -

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyoroti minimnya realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Per 19 Agustus 2020, realisasi mencapai Rp 174,79 triliun atau baru sekitar 25,1% dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun.

Sambil tersedu-sedu mau menangis, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Demokrat Siti Mufattahah bercerita dampak dari rendahnya realisasi PEN banyak masyarakat yang belum terbantu. Sehingga dia memohon kepada pemerintah agar dapat lebih 'gesit' menyerap realisasi anggaran PEN.

"Di pedesaan ada yang kadang tidak makan saya kadang-kadang menangis jadi saya mohon tolong pemerintah perhatian. Jadi tersentuh saya Bu (Menteri Keuangan Sri Mulyani) karena memang melihat sendiri ada yang dapat perhatian bantuan satu orang, sementara orang yang lain tidak mendapat bantuan. Jadi artinya data penerima PEN ini sangat-sangat perlu diperhatikan, tolong diperhatikan," katanya saat rapat kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dihadiri Sri Mulyani, Senin (24/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat dari implementasi bisa dibilang nilainya masih merah, kalau bisa disimpulkan di sini pemerintah kurang gesit dalam implementasinya. Itu sangat lambat kalau lihat seharusnya progres bukan bulanan tetapi harus harian karena ini sudah masuk kuartal III," tambahnya.

Dia menilai seharusnya pemerintah di kuartal III-2020 ini sudah bisa menyerap realisasi PEN sebesar 70%. Untuk itu, pemerintah diminta menciptakan inovasi dalam mempercepat realisasi.

ADVERTISEMENT

"Jika hal ini terjadi pertumbuhan ekonomi di kuartal III (negatif) ini disebabkan karena PEN gagal diimplementasikan, harusnya bulan ini PEN sudah mencapai 70%. Saya mohon agar progres pengadaan program dan jasa harus ada inovasi, hal ini sangat penting untuk memudahkan birokrasi bagi PEN," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP Marsiman Saragih mengaku pesimis bahwa realisasi anggaran PEN bisa terserap 100%.

"Kami pesimis ini bisa terserap semua, paling tidak Rp 200-300 triliun," ucapnya.

Jika sudah begitu, dia pun mempertanyakan apakah pemerintah sudah memiliki skenario lain jika anggaran PEN tidak terealisasi 100%.

"Kita tahu sumber dari pemulihan ekonomi nasional ini adalah bersumber dari utang, ini terkait masalah kita berutang tapi ternyata utangnya tidak dimanfaatkan, menjadi sisa anggaran. Kami menginginkan kepastian apakah ini sudah masuk dalam skenario? Karena dengan pertumbuhan 20% saja per bulan kita tidak akan mampu menyerap keseluruhan dalam program pemulihan ekonomi nasional," terangnya.




(eds/eds)

Hide Ads