China Batal Ambil Perusahaan Susu Asal Australia

China Batal Ambil Perusahaan Susu Asal Australia

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 26 Agu 2020 10:32 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

China Mengniu Dairy telah membatalkan rencana bisnisnya yaitu membeli perusahaan minuman asal Australia seharga US$ 430 juta. Proses akuisisi itu diusulkan batal pada Selasa kemarin. Pemilik Lion Diary dan perusahaan raksasa Jepang, Kirin, keduanya menyatakan persetujuan dari regulator tidak mungkin terwujud.

Mengutip CNN, Rabu (26/8/2020), di bawah perjanjian yang ada, Kirin akan melepas Lion Diary yang merupakan perusahaan susu dan jus di Australia ke Mengniu. Kesepakatan itu ditaksir bernilai 600 juta dolar Australia atau setara US$ 430 juta.

Sebetulnya beberapa regulator di Australia telah memberikan lampu hijau pada kesepakatan tersebut. Komisi persaingan dan konsumen Australia menyebut tidak ada masalah dan tidak menentang dalam proses akuisisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja ketegangan antara Australia dan China dalam beberapa bulan terakhir meluas ke sektor perdagangan. Di mana Australia membuat marah China dengan menyerukan penyelidikan tentang asal usul penyebaran virus Corona. Hal itu juga membuah China menangguhkan impor daging sapi dan memberlakukan tarif tinggi.

Baru-baru ini bahkan muncul laporan kesepakatan Mengniu bisa dibatalkan. Kedua belah pihak masih menunggu persetujuan dari Badan Peninjau Investasi Asing Australia. Berdasarkan sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Bendahara Josh Frydenberg Telah memblokir transaksi tersebut.

ADVERTISEMENT

Frydenberg mengkonfirmasi bahwa dia telah menginformasikan Mengniu Dairy bahwa aksi akuisisi bertentangan dengan kepentingan nasional.




(fdl/fdl)

Hide Ads