Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan pentingnya nomor induk kependudukan (NIK) dalam pemberian layanan publik serta bantuan sosial (bansos) agar tepat sasaran. Sebab, masih ada tumpang tindih soal data kependudukan.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulah menceritakan ada masyarakat yang bisa mendapatkan empat program subsidi sekaligus jika mengacu pada database yang lama atau belum berbasis NIK.
"Jadi ada dalam database kami ditemukan 1 orang mendapatkan 4 subsidi karena basisnya nama. Nah sekarang dengan basis NIK, kami bisa bantu pemberian subsidi secara tepat by name by address," katanya dalam acara ANPK, Rabu (26/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan dirinya mengatakan, ada anggota DPRD yang mendapatkan program bansos lantaran data di tempat tinggalnya sudah lama tidak diperbaharui oleh pemerintah daerahnya.
"Kami menemukan anggota DPRD dapat bantuan sosial. Kenapa ini bisa terjadi? karena Pemda nggak update yang diserahkan adalah data lama dan nggak dilakukan updating," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya mengungkapkan ada dua hal yang membuat NIK memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan dan program perlindungan sosial yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Pertama, mengintegrasikan data berdasarkan angka dan bukan lagi berdasarkan nama.
"Kita harus sepakat, kita harus geser dari nama menuju angka. Karena nama banyak yang sama misalnya Bambang, Wahyu, Iwan, Asep. Nama ganda banyak sekali. Dengan NIK, bisa ditemukan penerima subsidi (bansos) yang ganda," katanya.
Simak Video "Video: Penyebab 3 Juta Keluarga Belum Terima Bansos"
[Gambas:Video 20detik]