Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengkritisi program bantuan Rp 600 ribu bagi pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Dia menilai mereka sudah bergaji besar.
Hal itu dia sampaikan dalam rapat kerja dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Agus Susanto.
"Mereka yang kita kasih Rp 600 ribu mereka yang masih kerja, yang gajinya di bawah Rp 5 juta itu, Rp 5 juta itu besar sebetulnya, menurut saya besar, itu besar. Di kampung-kampung itu Rp 2 juta sudah lumayan, sudah bagus lah Rp 2 juta itu. Saya nggak tahu, jangan-jangan target sasarannya (program bantuan ini) di kota-kota besar juga ini," kata dia di Komisi IX DPR RI, Rabu (26/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida pun merespons hal tersebut. Dirinya menjelaskan, mereka yang bergaji di bawah Rp 5 juta juga ikut terdampak pandemi COVID-19.
"Banyak teman-teman Bapak Ibu yang menyampaikan bahwa tentu mereka yang memiliki upah Rp 5 juta, Rp 4 juta itu mungkin Bapak Ibu bayangkan mereka memiliki kapasitas fiskal yang cukup untuk bisa survive. Tapi mungkin Bapak Ibu, juga saya kira perlu saya sampaikan banyak sekali teman-teman itu yang berkurang pendapatannya," ujarnya.
Dia mengatakan gaji mereka ada yang berkurang 50%, 25%, bahkan ada yang 100% meskipun status mereka belum di-PHK. Mereka adalah kelompok masyarakat yang selama ini tidak berhak untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
"Sebenarnya Bapak Ibu, mohon maaf jangan dikira bahwa mereka berkecukupan dan mampu survive. Mereka juga mengalami masalah yang sama dengan saudara-saudara kita pekerja informal yang selama ini sudah dibantu oleh pemerintah," tambahnya.
(toy/hns)