Ekonomi Meksiko diprediksi dapat mengalami kontraksi hampir 13% pada tahun ini. Bank sentral telah memperingatkan pada hari Rabu, setelah data PDB menunjukkan bahwa pandemi yang menyebabkan lockdown telah membuat negara itu mengalami kemerosotan terdalam sejak depresi besar.
Mengutip Reuters, Kamis (27/8/2020), Banco de Mexico dalam laporan kuartalannya mengatakan bahwa pemulihan dapat terjadi lebih cepat tahun depan daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Namun, dalam skenario bank yang paling optimis sekalipun, ekonomi terbesar kedua di Amerika Latin itu akan lebih kecil pada akhir tahun 2021 dibandingkan sebelum virus Corona menyerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlalu dini untuk mengatakan kapan kita akan kembali ke level sebelum krisis," kata Gubernur bank sentral Meksiko Alejandro Diaz de Leon.
Bank sentral mengatakan ada ketidakpastian yang tinggi dalam memberikan prediksi ekonomi selama pandemi yang sedang berlangsung. Dengan demikian dibuat tiga skenario kemungkinan pertumbuhan ekonomi.
Dalam skenario terbaik, ekonomi Meksiko akan menyusut 8,8% tahun ini, dan rebound 5,6% tahun depan. Dalam skenario yang lebih suram, ekonomi tumbuh tipis, yakni 1,3% tahun depan.
Pemerintah sebelumnya memperkirakan pemulihan ekonomi Meksiko ke tingkat pra-pandemi dapat dicapai dalam satu atau dua tahun selama tidak ada wabah virus Corona baru yang menyerang.
Sebagai informasi, indeks saham Meksiko S&P/BMV IPC turun 1,3% pada hari Rabu, memperdalam kerugiannya setelah laporan bank sentral. Produk domestik bruto (PDB) turun 17,1% dalam penyesuaian musiman dalam periode April-Juni dari kuartal sebelumnya. Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, PDB mengalami kontraksi 18,7%.
Sebaliknya, Brasil, ekonomi terbesar di Amerika Latin, diperkirakan mengalami kontraksi 9,4% pada kuartal II setelah Presiden Jair Bolsonaro meluncurkan program pengeluaran fiskal untuk menangani dampak COVID-19.
(toy/ara)