Tambah Lagi, Satu Juta Warga AS Ajukan Tunjangan Pengangguran

Tambah Lagi, Satu Juta Warga AS Ajukan Tunjangan Pengangguran

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 28 Agu 2020 17:11 WIB
Para pendemo berunjuk rasa di depan balai kota Michigan, AS.  Mereka menentang aturan lockdown seperti tetap di rumah (stay at home) yang membuat pendemo khawatir terhadap pekerjaan dan pendapatan mereka. Aturan tersebut diberlakukan hingga 30 April mendatang.
Foto: AP/Paul Sancya
Jakarta -

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan satu juga pekerja di AS telah mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu. Namun, laporan ini masih dianggap mengecewakan. Meski dinilai turun tipis dan memenuhi ekspektasi para ekonom.

Dikutip dari CNN, Jumat (28/8/2020) sejauh ini angka pengajuan tunjangan hanya beberapa kali terlihat di bawah satu juta orang di Agustus ini. Hal itu jika dilihat sejak awal pandemi virus Corona yang mempengaruhi tenaga kerja AS pada Maret lalu.

Namun, di sisi lain penurunan klaim tunjangan pengangguran menjadi pertanda baik karena beberapa orang telah kembali bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pekan lalu klaim tunjangan mencapai 821.591 orang. Sedangkan pekan sebelumnya lagi hanya 607.806 orang. Secara keseluruhan pekerja AS yang telah mengajukan klaim hingga 8 Agustus ini sebanyak 27 juta orang.

Sejak Maret lalu pekerja terdampak PHK bisa mengklaim tunjangan pengangguran. Klaim itu diberikan ke setiap orang sebesar US$ 600 setara Rp 8,7 juta (kurs Rp 14.600) per minggunya. Berbagai pihak berharap klaim itu bisa diperpanjang pada Juli 2021. Namun, anggota parlemen AS belum dapat menyetujui perpanjangan itu.

ADVERTISEMENT

Sementara, Trump dikabarkan telah menyetujui dana dari Badan Manajemen Darurat Federal untuk klaim tunjangan pengangguran senilai US$ 400 (Rp 5,8 juta). Rincian klaim itu terdiri dari untuk Negara Bagian senilai US$ 100 (Rp 1,4 juta) dan tambahan US$ 300 (Rp 4,3 juta).

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa tunjangan US$ 600 per minggu telah banyak membantu orang AS. Manfaat bantuan itu telah mencegah orang dalam kesulitan ekonomi di masa pandemi virus Corona ini.

"Sejauh ini belum ada indikasi bahwa berakhirnya tunjangan tambahan US$ 600 per minggu pada akhir 31 Juli telah menyebabkan penurunan pengangguran yang besar," kata kepala ekonom PNC Gus FaucheR.




(fdl/fdl)

Hide Ads