Kanada mengalami resesi pasca pertumbuhan ekonomi pada kuartal II negatif 11,5%. Alhasil, Kanada resmi masuk ke dalam daftar negara maju atau G7 yang mengalami resesi.
Seperti diberitakan CNN.com, pada Jumat (28/8/2020) Kanada bergabung dengan Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat yang melaporkan bahwa ekonominya menyusut secara dramatis pada paruh pertama tahun 2020 karena pandemi.
Output ekonomi Kanada menyusut sebesar 11,5% antara April dan Juni, menjadi penurunan tertajam dalam rekor sejak 1961.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang, enam bulan setelah wabah virus Corona mulai meningkat pesat di luar China, semakin jelas bahwa negara-negara tidak akan bangkit kembali secara bersamaan.
Sementara COVID-19 memberikan pukulan dahsyat pada ekonomi setiap negara, besarnya guncangan bervariasi secara signifikan di seluruh dunia.
Inggris mengalami yang terburuk dari rekan-rekan globalnya yang besar, dengan ekonominya menyusut lebih dari seperlima antara April dan Juni.
Ben May, direktur penelitian makro global di Oxford Economics, mengaitkan kelemahan ini sebagian dengan faktor statistik, termasuk bagaimana pemerintah memperhitungkan inflasi. Namun dia juga menunjukkan pentingnya belanja konsumen bagi ekonomi Inggris, yang memperbesar efek jarak sosial, serta keengganan awal pemerintah Inggris untuk memberlakukan tindakan karantina yang ketat.
"Pemerintah Inggris telah dikritik karena terlalu lama mengunci ekonomi dan secara efektif membiarkan pandemi memperoleh pijakan yang lebih kuat di negara itu," kata May dalam catatannya kepada klien baru-baru ini.
Bahkan negara-negara yang melakukan lockdown lebih cepat daripada Inggris telah mengalami perlambatan ekonomi yang dramatis.