Kepastian Indonesia terjerembab di jurang resesi tinggal 1 bulan lagi. Jika di kuartal III-2020 ini ekonomi Indonesia kembali minus maka RI juga dicap mengalami resesi ekonomi.
Berbagai pandangan muncul terkait ancaman resesi ini. Sebagian dari mereka menilai RI tak bisa lolos dari resesi, sebagian masih memegang asa untuk bisa menghindarinya, dan ada pula yang tak memperdulikan soal resesi.
Pandangan berbeda terkait resesi itu pun juga keluar dari mulut para menteri. Mereka memiliki pandangan masing-masing untuk menanggapi ancaman hantu resesi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menkopolhukam Mahfud MD
Mahfud baru saja mengeluarkan pernyataan terkait resesi ekonomi yang cukup menarik perhatian publik. Dia yakin Indonesia akan dilanda resesi ekonomi bulan depan. Kendati demikian, resesi itu tidak akan membuat Indonesia mengalami krisis ekonomi.
Mahfud mengatakan, imbauan Pemerintah untuk hidup normal kembali dengan menyadari COVID-19 kurang efektif karena saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenakan masker, berkerumun seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Padahal virus Corona ini sangat nyata sebagai musuh atau dapat membahayakan kehidupan sehari-hari.
"Sementara kehidupan ekonomi turun terus. Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," katanya saat memberikan sambutan dalam acara temu seniman dan budayawan Yogya di Warung Bu Ageng, Jalan Tirtodipuran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu (29/8/2020).
Namun, dia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir. Mengingat resesi bukanlah krisis ekonomi.
2. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani percaya asa itu masih ada. Dia menegaskan pemerintah tidak akan mengibarkan bendera putih terhadap resesi selama kuartal III-2020 belum berakhir.
"Jangan menyerah dulu, kan masih ada 1 setengah bulan, jadi kita upayakan," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/8/2020).
Menurut Sri Mulyani, konsumsi masyarakat yang menjadi motor roda ekonomi RI masih bisa diharapkan. Apa lagi masyarakat sudah mulai beraktivitas di era new normal
"Kalau konsumsi bisa meningkat dengan orang mulai kegiatannya. Tadi kalau dilihat dari mobility index-nya sudah meningkat, tapi bagaimana mobility index-nya bisa diterjemahkan menjadi kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi, itu menjadi tantangan kita semua," tuturnya.
Meskipun dalam beberapa kesempatan Sri Mulyani memberikan gambaran tentang risiko resesi yang akan menimpa ekonomi RI. Dia juga terkadang memberikan sinyal-sinyal bahwa ekonomi RI akan terjun ke jurang resesi.
Buka halaman selanjutnya.
Simak Video "Video Saran Mahfud Md soal Kasus Mahasiswi ITB: Restorative Justice Saja"
[Gambas:Video 20detik]