Pendiri AirAsia Tony Fernandes sedang membangun aplikasi yang dia harapkan bisa menjadi super app berikutnya di kawasan. Langkah itu diambil seiring dengan merosotnya penumpang pesawat akibat pandemi COVID-19.
Melansir BBC, Senin (31/8/2020), Tony berharap besutan bisnis itu bisa menyaingi Grab, GoJek dan WeChat sebagai aplikasi all-in-one untuk pengiriman makanan, belanja, pembayaran, hiburan, dan perjalanan.
Sebagai bos maskapai, dia telah mencari cara baru untuk menghasilkan pendapatan saat pesawatnya dilarang terbang. AirAsia telah berjuang selama masa pandemi dan memangkas 30% stafnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketika Tony Fernandes Kangen Liburan ke Bali |
Dalam wawancara dengan BBC, Fernandes mengatakan dia telah menghabiskan waktunya selama masa sulit ini untuk meningkatkan aplikasi AirAsia dan platform pembayaran perusahaan BigPay.
"Penurunan merupakan berkah tersembunyi dalam beberapa hal karena memungkinkan kami untuk lebih fokus pada hal itu. Menjalankan maskapai penerbangan menghabiskan banyak waktu kami, tetapi kami telah diberi kesempatan dan waktu untuk fokus pada bisnis digital kami," tuturnya.
AirAsia sendiri memang sudah memiliki database pengguna aplikasi yang cukup banyak. Tercatat sudah lebih dari 60 juta pengguna sebagai titik awalnya.
Aplikasi AirAsia, yang juga melayani pengiriman pesan, telah diarahkan untuk dikembangkan menjadi aplikasi super seperti Grab yang berbasis di Singapura, Go-Jek di Indonesia dan Meituan China.
"AirAsia selalu menjadi perusahaan digital. Kami adalah salah satu maskapai penerbangan pertama yang menjual secara online. Itu ada .dalam aliran darah kami," tambah Pak Fernandes.
"Saya tahu aplikasi super terdengar seperti target yang tinggi, tetapi Grab dan Go-Jek juga memulai dari yang kecil sebagai aplikasi makanan atau transportasi," tambahnya.
(das/dna)