Setelah para menterinya berbicara soal ancaman resesi ekonomi, kini giliran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berbicara. Hal itu dia nyatakan saat menggelar rapat terbatas dengan para menteri dan gubernur dari seluruh Indonesia.
Jokowi awalnya berbicara mengenai pentingnya terus menjaga pengendalian wabah COVID-19 di masing-masing provinsi. Ketika masuk pembahasan pemulihan ekonomi, Jokowi mulai menyinggung ancaman resesi.
"Berkaitan dengan pemulihan ekonomi, kita tahu kuartal I=2020 kita masih tumbuh 2,97%, negara lain sudah minus," ujarnya dilansir dari live akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Resesi Sejengkal Lagi, Jangan Panik Ya! |
Namun, lanjut Jokowi, pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2020 terkontraksi -5,32%. Jika kuartal III-2020 ekonomi RI kembali minus maka menurut Jokowi RI berstatus resesi.
"Di kuartal II-2020 kita sudah pada posisi -5,32%, untuk itu, untuk kuartal III-2020 yang kita masih punya waktu 1 bulan. Kalau kita masih berada pada posisi minus artinya kita masuk ke resesi," tambahnya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta juga kepada para gubernur untuk mempercepat realisasi belanja APBD-nya. Baik untuk belanja barang dan jasa, belanja modal hingga belanja bansos.
(das/zlf)