Kondisi perekonomian Indonesia tengah dipertanyakan. Jika kuartal III-2020 ternyata ekonomi terkontraksi, maka Indonesia resmi berstatus resesi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali berbicara mengenai kondisi ekonomi Indonesia. Menurutnya jika dilihat dari sektor keuangan masih tetap kuat.
"Di aspek perekonomian ada beberapa hal yang bisa disampaikan. Posisi sektor keuangan tetap kuat," ujarnya dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Masukan Buat Pemerintah Hadapi RI Resesi |
Airlangga menjelaskan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan hingga 31 Agustus 2020 di level 23,1%. Angka itu masih jauh dari ambang batas 8%.
"Per Juli DPK (dana pihak ketiga) tumbuh 8,53%. Jadi DPK cukup meningkat," tambahnya.
Selain itu, peran sektor perbankan terhadap pemulihan ekonomi nasional juga cukup besar. Untuk restrukturisasi pinjaman totalnya sudah mencapai Rp 857,6 triliun.
Angka itu terdiri dari restrukturisasi nasabah korporasi Rp 502,7 triliun untuk 1,24 juta debitur dan nasabah UMKM Rp 354,26 triliun untuk 5,76 juta nasabah.
"Untuk sektor UMKM penyaluran KUR ini per September target Rp 190 triliun, realisasi Rp 103 triliun dan jumlah nasabah tambahan 3 juta nasabah," tutupnya.
(das/dna)