UMKM Sepakat dengan Luhut Tak Cuma Jual Pakaian dan Makanan, Tapi...

UMKM Sepakat dengan Luhut Tak Cuma Jual Pakaian dan Makanan, Tapi...

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Minggu, 06 Sep 2020 14:39 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pelaku usaha UMKM tak cuma jual produk makanan minuman dan fesyen saja. Dia meminta agar UMKM merambah pasar industri teknologi.

Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa pelaku usaha sepaham dengan Luhut. Hanya saja, yang jadi masalah untuk menjual produk teknologi, pasarnya belum ada.

"Kami sih sependapat dengan pak Luhut kalau tidak menjual produk makanan minuman dan fashion saja, kita sepakat. Cuma pasarnya ini ada nggak, terbuka nggak buat produk kita nanti," ujar Ikhsan ketika dihubungi detikcom, Minggu (6/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikhsan melanjutkan pelaku UMKM saat ini sebetulnya mampu apabila diminta memproduksi produk teknologi seperti permintaan Luhut. Hanya saja, hal itu tidak dilakukan karena jaminan pasarnya belum ada.

Permintaan yang sudah ada pun menurutnya kebanyakan diambil alih oleh perusahaan besar, bahkan asing. Pasar yang sudah ada terlalu eksklusif untuk produk UMKM.

ADVERTISEMENT

"Pasti ada dari kami bisa memproduksi teknologi begitu, cuma harus ada permintaan, misalnya dari asosiasi apa membuka diri untuk serap produksi kita. Kebanyakan ini pasarnya ada, tapi eksklusif, dan lebih berpihak kepada produk luar negeri dan perusahaan besar," papar Ikhsan.

Di sisi lain, ekonom sekaligus Direktur Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menjelaskan memang wajar saja UMKM kebanyakan menjual produk makanan minuman dan baju. Pasalnya, UMKM sifatnya menjual barang sesuai permintaan terbanyak di pasar.

Kalau diperhatikan, produk makanan minuman dan fesyen memang mendominasi di Indonesia. Produknya pun lebih sering digunakan oleh masyarakat.

"Jelas kalau UMKM memang range produknya banyak dan besar, apa yg dijual memang sesuai dengan permintaan terbanyak di pasar. Kalau produk banyak diminta pasar ya banyak usahanya yang bergerak di situ. Kan sekarang makanan minuman dan fashion itu paling stabil, basic needs gitu," jelas Faisal kepada detikcom.

Sementara itu kalau memang mau merambah industri teknologi, memang keuntungan akan lebih besar. Hanya saja butuh modal yang juga lebih besar.

"Nah kalau high tech ini nilainya memang lebih tinggi, keuntungan pun bisa lebih besar. Hanya saja produk high tech kan butuh modal besar, bahan bakunya juga pasti lebih mahal daripada makanan," ujar Faisal.

Dia juga mengatakan pasar juga harus tersedia khusus untuk produk UMKM, karena pelaku usaha akan bersaing dengan perusahaan besar. Dia menyimpulkan, usulan untuk UMKM memproduksi produk teknologi memang tidak mudah.

"Kemudian dia butuh jaminan pasar yang lebih jelas, karena dia kan bersaing sama perusahaan besar. Memang ini tidak mudah, memang tidak gampang," kata Faisal.

Sebelumnya, Luhut meminta UMKM jangan cuma menjual produk fashion atau makanan minuman saja. Pengusaha UMKM dinilai Luhut harusnya bisa memproduksi barang-barang yang bisa disuplai untuk industri teknologi tinggi.

"Kalau nggak bertransformasi kita akan tertinggal, di Taiwan, Korsel, Jerman, UMKM-nya sudah mulai suplai industri high technology. Jadi UMKM jangan hanya kita pikir makanan dan fashion," kata Luhut dalam peluncuran program Karya Kreatif Indonesia Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).



Simak Video "Video Luhut: Saya Saksi Hidup, Jokowi Tak Langgar Konstitusi Selama Jabat Presiden"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads