Bakal Telan Rp 8 T, Kapan Proyek Satelit 150 Gbps RI Dibangun?

Bakal Telan Rp 8 T, Kapan Proyek Satelit 150 Gbps RI Dibangun?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 07 Sep 2020 16:13 WIB
Ilustrasi Satelit, Satelit
Ilustrasi Satelit (Foto: Photo by NASA on Unsplash)
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan di bulan September ini, pemerintah akan mengumumkan kredit sindikasi untuk pembiayaan peluncuran satelit multifungsi.

Lantas kapan proyek ini diluncurkan?

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), berkomitmen melanjutkan proyek Satelit Multifungsi (SMF) yang diberi nama Satelit Republik Indonesia (Satria) tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui anak usahanya, PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) bersama dengan Konsorsium PSN yang merupakan konsorsium lokal bekerja sama dengan aerospace manufacturer asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS), untuk segera memulai konstruksi pada September 2020.

Konstruksi SATRIA akan segera dibangun ditandai dengan penandatanganan Preparatory Work Agreement (PWA) proyek SATRIA yang dilakukan oleh Direktur Utama PSN dan Direktur Utama SNT, Adi Rahman Adiwoso, di Jakarta bersama dengan VP Telecom Business Unit TAS, Pascal Homsy, di Perancis secara virtual pada Kamis, 3 September 2020.

ADVERTISEMENT

Penandatanganan virtual disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Achmad Latif, Sales Director South East Asia TAS Olivier Guilbert, dan CEO Thales Indonesia Eric Jan.

Sedangkan penandatanganan secara virtual juga disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard.

"PWA Konsorsium PSN dan TAS menunjukkan bahwa iklim investasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia tidak sedang melambat, namun justru semakin melesat," kata Menkominfo Johnny G Plate.

Buka halaman selanjutnya.

Direktur Utama PSN sekaligus Direktur Utama SNT Adi Rahman Adiwoso menjelaskan konstruksi akan segera dilakukan TAS setelah PWA dilakukan. Adi pun menegaskan bahwa konstruksi mulai dilakukan pada bulan ini.

"Indonesia bisa secepatnya menjadi digital society dengan mempermudah pendidikan, pemerintahan, kesehatan, perekonomian, dan sebagainya dengan akses internet. Kesetaraan digital ini menyiapkan seluruh bangsa menghadapi masa depan yang sebagian besar berdasarkan digital world," jelas Adi Rahman.

Menurut Adi, proyek SATRIA merupakan bagian dari rangkaian Satelit Nusantara yang dimulai sejak 2019. Satelit multifungsi ini memiliki kapasitas 150 gigabyte per second (Gbps) dengan menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dan memakai frekuensi Ka-Band.

"Dengan kapasitas sebesar 150 Gbps berarti lebih besar tiga kali lipat dari semua kapasitas satelit nasional yang saat ini masih digunakan. Kami yakin SATRIA dapat menjadi jawaban dari digital gap yang masih terjadi di Indonesia," jelas Adi.

Lalu, Adi juga menjelaskan bahwa total investasi SATRIA yang mencapai US$ 550 juta atau Rp 8 triliun akan dibiayai oleh sindikasi perbankan bank-bank internasional.

Rincian bank sindikasi tersebut terdiri dari The Hongkong and Shanghai bank Corporation Limited (HSBC), Banco Santander, S.A (Santander) dan The Korean Development Bank (KDB) yang didukung oleh bank penjamin yaitu Bpi France Assurance Export (Bpi)--Export Credit Agency dari Perancis--dan lembaga keuangan multilateral, Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB), yang berbasis di Beijing, Tiongkok, dengan persentase fasilitas pinjaman sekitar US$ 425 juta (sekitar Rp 6,3 triliun) atau dengan persentase 77,27% dari seluruh total investasi.

Sedangkan sisanya sebanyak US$ 125 juta atau setara 22,73% dari total investasi SATRIA akan menggunakan modal Konsorsium PSN.

Adi juga menjelaskan, dengan menerapkan teknologi VHTS, pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dapat melakukan efisiensi biaya sewa SATRIA yaitu hanya akan berkisar 12-20% dari biaya sewa pemerintah saat ini.



Simak Video "Video: Kebakaran di Museum Satria Mandala, Kini Proses Pendinginan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads