Pandemi COVID-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Di saat yang bersamaan merebaknya virus Corona membuat kebutuhan akan tenaga kerja juga mengalami perubahan. Bila mereka tidak bisa menyesuaikan keadaan akan sulit terserap di pasar kerja.
"Pada masa pandemi seperti ini kita secara tidak langsung merasakan perubahan di mana sebelumnya pekerjaan banyak yang harus dilakukan secara konvensional, ini pekerjaan tersebut dilakukan secara online," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat wawancara dengan detikcom baru-baru ini.
Dia menerangkan bahwa pandemi COVID-19 memaksa Indonesia lebih cepat menerapkan revolusi industri 4.0 yang mengedepankan teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Revolusi industri 4.0 yang digaungkan sebelum pandemi itu ternyata karena pandemi ada percepatan revolusi industri 4.0 tersebut, memaksa kita melakukan penyesuaian dalam proses bisnis, pekerjaan dengan adanya pandemi ini, bagaimana caranya bekerja dari rumah, ini salah satu dampaknya," ujar Ida.
Atas perubahan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan harus melihat kebutuhan tenaga kerja yang sudah mulai berubah ataupun pasar kerja yang sudah mulai mengalami penyesuaian.
Oleh karena itu, pihaknya harus menyiapkannya tenaga kerja dengan peningkatan kompetensi yang dibutuhkan pada era saat ini. Kata dia, pelatihan-pelatihan yang ada akan diadaptasikan dengan kebutuhan pasar yang berkembang sekarang.
"Jadi kami harus terus melakukan link and match pasar kerja. Pelatihan-pelatihan pun kami juga harus lakukan perubahan," sebutnya.
Ida mengakui bahwa menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan di era industri 4.0 merupakan tantangan besar.
(toy/zlf)