Nunggak Gaji Sejak Februari, PT Inti Punya Simpanan Nggak Bisa Cair

Nunggak Gaji Sejak Februari, PT Inti Punya Simpanan Nggak Bisa Cair

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Sep 2020 20:10 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Perusahaan pelat merah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)/Inti dilaporkan menunggak gaji karyawan. Kondisi keuangan perusahaan yang minus jadi alasannya.

Namun, Kementerian BUMN mengatakan bahwa PT Inti sebetulnya punya simpanan uang untuk membayar gaji karyawan yang tertunggak. Hanya saja, Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga mengatakan bahwa uanh simpanan itu tidak bisa diambil.

"PT Inti ini punya simpanan cash di dua bank BUMN, nah uang cash ini tidak bisa diambil karena mereka ada tagihan tertentu yang memaksa bank untuk menahan cash tersebut," ujar Arya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya sendiri tidak menyebutkan kedua bank tersebut bank apa. Yang jelas dia mengatakan, kementerian telah meminta bank tersebut untuk bisa memberikan simpanan dana kepada Inti.

Nantinya uang tersebut akan digunakan untuk membayar gaji karyawan yang mandek. Meski tak merinci jumlahnya, pihak Arya menaksir dana simpanan itu bisa membayar gaji karyawan yang tertahan.

ADVERTISEMENT

"Untuk itu kami sudah minta juga kedua bank nasional, bank BUMN ini, untuk merilis juga, untuk memberikan simpanan tersebut supaya Inti bisa membayar. Dan kami lihat dari uang yang mereka miliki ini bisa membayar uang karyawan," jelas Arya.

(fdl/fdl)

Hide Ads