PSBB Jakarta Bikin RI Makin Sulit Hindari Jurang Resesi

PSBB Jakarta Bikin RI Makin Sulit Hindari Jurang Resesi

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 15:45 WIB
Pandemi Corona membuat sejumlah negara masuk jurang resesi. Indonesia termasuk yang diprediksi menyusul negara-negara tetangga seperti, Singapura Malaysia hingga Thailand.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho

Hal serupa disampaikan juga oleh Ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet.

"Dua minggu ini waktu yang sebentar, dalam hitungan bulan saja, beragam indikator belum sepenuhnya menunjukkan kondisi yang membaik," kata Yusuf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa faktor yang menguatkan pendapat bahwa RI sangat mungkin masuk jurang resesi salah satunya karena aktifitas masyarakat di luar rumah yang masih minim padahal sempat diberlakukan masa transisi.

Menurut laporan Google Mobility Report sampai dengan September, pertumbuhan aktifitas masyarakat yang berpergian ke pusat perbelanjaan ritel dan pusat grosir baru tumbuh sekitar 1- 4%. Padahal, sejak Juni PSBB sudah dilonggarkan oleh pemerintah. Sehingga, menurut Yusuf yang menyebabkan sulitnya RI lepas dari jurang resesi karena ada daya beli yang menurun di masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Padahal seperti yang kita tahu pelonggaran PSBB sudah dilakukan sejak Juni, namun karena daya beli masyarakat yang melemah makannya pelonggaran ini kemudian tidak serta merta berdampak pada peningkatan konsumsi," paparnya.

Demikian pula bila diukur dari indeks penjualan riil di Indonesia yang masih berada di level -10%. Padahal indeks penjualan riil merupakan salah satu indikator penting untuk melihat kondisi ekonomi.

"Pertumbuhan yang berada pada level negatif, menunjukkan permintaan penjualan di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu, artinya meskipun beragam bantuan sudah disalurkan pemerintah namun proses pemulihan ekonomi berjalan lambat," sambungnya.

Ia memprediksi kuat ekonomi RI pada kuartal III-2020 ini masih akan minus dan bisa terkena resesi teknikal.

"Dengan kondisi demikian, maka kami prediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III masih akan berada di level negatif, sehingga secara teknikal Indonesia bisa terkategorikan terkena resesi," katanya.



Simak Video "Pesan Jokowi ke Pemerintah yang Baru: Hati-hati Mengelola Negara"
[Gambas:Video 20detik]

(eds/eds)

Hide Ads