DKI Jakarta mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Senin (14/9/2020). Situasi di sejumlah restoran dan kafe tampak sepi di hari pertama kebijakan tersebut diberlakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Pantauan detikcom pada jam makan siang tadi, sejumlah restoran dan sejenisnya di sekitar kawasan Senopati, Jakarta Selatan tak tampak adanya keramaian. Kendaraan yang terparkir pun hanya ada beberapa, termasuk kendaraan bermotor roda dua untuk pengantaran makanan.
Bahkan di beberapa restoran terpampang jelas pengumuman yang menyatakan bahwa mereka hanya melayani take away alias tidak diperkenankan makan di tempat (dine in).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu menyusul adanya kebijakan Anies bahwa selama PSBB, restoran dan sejenisnya dilarang melayani makan di tempat. Mereka hanya boleh melayani pesan antar dan take away saja.
Sementara biasanya kawasan Senopati dan sekitarnya tampak ramai di jam-jam makan siang sebab berdekatan dengan kawasan perkantoran SCBD.
Lalu pantauan di pusat perbelanjaan juga sama sepinya. Di masa PSBB ini, mal buka dengan kapasitas 50%. Mal Plaza Senayan yang dikunjungi detikcom tampak lengang, terutama di tenant Fashion & Accessori, IT & Gadget, hingga department store.
Pegawai mal di tenant kecantikan nampak tidak begitu sibuk. Mereka tampak mengobrol satu sama lain sambil menunggu berharap ada pengunjung yang datang. Di beberapa tenant lain ada pegawai yang memilih untuk bersih-bersih.
Eskalator dan lift yang biasanya ramai juga saat ini tidak perlu mengantre untuk menaikinya. Begitu juga dengan toilet dan mushola, tampak sepi tak berpenghuni.
Berpindah ke seberangnya, mal Senayan City, juga menampilkan pemandangan serupa. Pukul 13.00 WIB tenant food & beverages di sini juga dikunjungi orang yang ingin makan siang untuk dibawa pulang meskipun terlihat lebih sepi.
Bagaimana suasana Pasar Tanah Abang? Langsung klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
[Gambas:Video 20detik]