Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) membuat program bantuan yang khusus diberikan kepada tenaga honorer.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua KPCPEN, usai mengikuti rapat terbatas dengan Jokowi secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan tambahkan saja tadi juga bapak presiden meminta untuk dilakukan pendalaman terkait dengan apa yang disampaikan oleh ketua pelaksana terkait untuk tenaga honorer. Ini pemerintah akan melakukan kajian di mana tenaga honorer pun akan diberikan bantuan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (14/9/2020).
Dari data yang dipaparkan Budi, per 14 September, realisasi penyerapan anggaran program subsidi gaji sudah mencapai 17,4%. Total anggaran yang disiapkan adalah Rp 37,8 triliun dan akan diberikan kepada 15,72 juta pekerja. Dia menargetkan, hingga akhir bulan September penyaluran subsidi gaji akan mencapai Rp 8 triliun.
"Kita dorong penyalurannya sampai akhir bulan September ini, sehingga bisa tersalur Rp 8 triliun sampai akhir September," kata Budi.
Sementara itu, per Selasa 15 September 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan bantuan langsung tunai (BLT) program subsidi upah berupa bantuan Rp 600 ribu/bulan gelombang 3 telah dicairkan ke 3,5 juta pekerja yang memenuhi kriteria.
Dia menerangkan penyaluran subsidi gaji telah diberikan kepada 9 juta penerima atau 57 persen dari total target 15,7 juta orang.
"Setelah menerima data dari BPJS, kami memaksimalkan waktu selama 4 hari kerja terhitung semenjak Rabu hingga Senin kemarin untuk melakukan check list kelengkapan data," kata Ida melalui keterangan tertulis.
Bantuan subsidi gaji sendiri diberikan kepada pekerja yang terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan diberikan Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan. Dikirim langsung ke rekening penerima bantuan sebanyak Rp 1,2 juta selama dua bulan sekali.
(fdl/fdl)