Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sampai akhir tahun mendatang mampu optimal di angka 100%.
"Dari total pagu anggaran 695,2 realisasinya bisa mencapai 100% dengan komposisi realokasi pada enam kelompok kegiatan (PEN)," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/9/2020).
Airlangga merinci potensi realisasi anggaran kesehatan di akhir tahun bisa mencapai Rp 84,02 triliun dari total Rp 87,55 triliun. Demikian juga perlindungan sosial ada kenaikan dari anggaran Rp 203,90 triliun diperkirakan bisa mencapai Rp 202,01 triliun, Sektoral/Pemda dari Rp 106,11 triliun realisasi diperkirakan mencapai Rp 71,54 triliun, UMKM dari anggaran Rp 123,406 triliun diperkirakan akan sedikit meningkat sebesar Rp 128,05 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pembiayaan korporasi dari Rp 53,6 triliun diperkirakan bisa terealisasi sebesar Rp 49,05 triliun. Terakhir, Insentif Usaha diyakini terealisasi sampai Rp 120,61 triliun.
Sejauh ini, kinerja penyerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) masih belum menunjukkan progres yang signifikan. Sampai 17 September 2020, pencairan anggaran PEN baru mencapai Rp 254,4 triliun atau 36,6% dari pagu sebesar Rp 695,2 triliun.
Rincinya, realisasi anggaran kesehatan sudah terealisasi sebesar 33,47% atau Rp 18,45 triliun dari Rp 87,5 triliun, program perlindungan sosial sudah direalisasikan 57,49% atau mencapai Rp 134,4 triliun dari pagu Rp 203,91 triliun, program Sektoral/Pemda sebesar 49,26% atau Rp 20,53 triliun. Lalu, untuk Insentif Usaha sudah terealisasi sebesar 18,43% atau Rp 22,23 triliun dan dukungan UMKM baru terealisasi 41,34% atau Rp 58,74 triliun.
Namun, ada sedikit kekeliruan dalam penyampaian persentase penyerapan anggaran. Anggaran kesehatan misalnya, Airlangga menyebut anggaran kesehatan sudah terealisasi sebesar 33,47% atau Rp 18,45 triliun dari Rp 87,5 triliun.
Padahal, jika total alokasi anggaran Rp 87,57 triliun, dengan realisasi Rp 18,45 triliun, realisasi anggaran PEN hanya terserap kurang lebih di angka 21%.
Pemerintah juga tak menyebutkan realisasi pembiayaan korporasi yang dialokasikan sebesar Rp 53,57 triliun.
(dna/dna)