Begini Aturan Main Investasi China di Indonesia

Begini Aturan Main Investasi China di Indonesia

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 19 Sep 2020 12:45 WIB
Politikus Partai Demokrat Roy Suryo menuding proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah proyek bohongan. Begini penampakan terkininya. Ia menyebut proyek tersebut dengan istilah kecebong alias kereta cepat bohong-bohongan. Pasalnya sudah sekian tahun dijalankan, tapi belum kelihatan hasilnya.
Ilustrasi investasi China di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah punya syarat dan aturan yang jelas bagi investor. Syarat dan aturan tersebut berlaku untuk seluruh investor asing, termasuk dari China.

Luhut menyebut, syarat yang diwajibkan pemerintah kepada investor adalah harus memiliki teknologi yang ramah lingkungan hingga menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah banyak

"Kita meminta orang investasi di Indonesia rulesnya jelas, dia harus ramah lingkungan, tenaga kerja lokal, transfer teknologi, nilai tambah industri, dilakukan B-to-B," kata Luhut saat menjadi pembicara kunci dalam Kuliah Umum FEB UI secara virtual yang dikutip dari akun YouTube Humas FEB UI, Sabtu (19/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut menegaskan, investasi yang dilaksanakan dengan skema B-to-B ini juga tidak ada garansi yang diberikan pemerintah kepada investor.

"Dari awal saya sampaikan tidak mau, ke Tiongkok saya sampaikan dengan friendly tone tapi yang jelas kita tidak mau G-to-G, dan itu diterima oleh mereka dan itu menjadi modal dalam Belt on road," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Luhut, kerja sama atau investasi yang dilakukan dengan skema business-to-business (b-to-b) membuat perputaran uang di Indonesia semakin banyak.

"Indonesia melakukan B-to-B dengan Tiongkok, ini yang sedang kita lakukan agar dana berputar di tanah air, tidak seperti G-to-G scheme ini," ungkapnya.

Lebih lanjut Luhut menceritakan, investasi langsung atau FDI serta investasi portofolio masih terus mengalir ke tanah air meskipun sedang pandemi Corona. Hal itu menandakan Indonesia masih menarik di mata investor.

"Di tengah pandemi COVID-19, FDI dan investasi portofolio masih terus mengalir masuk ke Indonesia, kita juga kadang-kadang rupanya Indonesia menarik betul, " katanya.




(hek/hns)

Hide Ads