Sri Mulyani Pastikan RI Resesi, Depresi Ekonomi Makin Dekat?

Sri Mulyani Pastikan RI Resesi, Depresi Ekonomi Makin Dekat?

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 22 Sep 2020 15:13 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Para ekonom menilai Indonesia masih belum akan menghadapi ancaman depresi ekonomi meskipun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resesi pada kuartal III-2020. Depresi dapat dikatakan sebagai situasi yang lebih buruk dibandingkan resesi.

"Kalau depresi saya melihatnya memang belum ya karena depresi itu kan proses perlambatan atau pertumbuhan ekonomi yang minus dalam hitungan tahun. Kita kan sejauh ini masih berada dihitungan kuartal," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi detikcom, Selasa (22/9/2020).

Namun pihaknya memperkirakan ekonomi Indonesia masih akan negatif di kuartal IV nanti, yakni di kisaran minus 1,5% sampai minus 3%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah adapun di kuartal keempat kami melihat memang beberapa asumsi yang kami tetapkan itu sudah mulai akan mendorong pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik. Hanya saja dorongan ini memang belum mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal keempat," jelasnya.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto juga menilai Indonesia belum akan terperosok ke jurang depresi ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Ya kalau sampai depresi saya rasa belum ya," sebutnya.

Eko menjelaskan ekonomi suatu negara dapat dikatakan depresi jika tumbuhnya negatif di atas 18 bulan sampai 36 bulan atau 3 tahun. Jadi kalau misalnya resesi terjadi terus-menerus tapi kurang dari 18 bulan belum bisa dikatakan depresi.

"Terus ukuran kedua, depresi itu biasanya minusnya itu sampai double digit. Kalau di Amerika itu bisa sampai 15%. Jadi ini kan kita minusnya masih single digit lah kemarin -5% (kuartal II)," tambahnya.




(toy/dna)

Hide Ads