Beragam Jurus RI Pangkas Ongkos Logistik, Luhut: Jangan Hanya Ngomong

Beragam Jurus RI Pangkas Ongkos Logistik, Luhut: Jangan Hanya Ngomong

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 24 Sep 2020 15:46 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Direktorat Bea dan Cukai Kementerian keuangan akan menerapkan sistem National Logistic Ecosystem (NLE) untuk menyederhanakan proses logistik RI yang terbilang ruwet. Diharapkan sistem baru ini bisa menciptakan efisiensi yang besar.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan terbang ke Batam besok. Dia akan memantau langsung penerapan dari NLE tersebut.

"Langkah yang penting eksekusinya bagaimana. Karena eksekusi ini penting. Saya minta Mas Heru (Dirjen Bea dan Cukai), semua teman-teman Pelindo harus duduk baik-baik. Besok saya juga mau ke Batam mau melihat demonya mengenai dari 17 layanan menjadi satu bagaimana. Jadi jangan hanya diomongin di kertas, tapi nggak jalan," tegasnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan studi ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) saat ini ini biaya logistik Indonesia mencapai 23,5% dari PDB. Angka itu jauh lebih tinggi dari Malaysia yang hanya sebesar 13% dari PDB.

Dengan diterapkannya NLE, menurut perhitungan Kementerian Keuangan biaya logistik Indonesia bisa turun hingga menjadi 17% dari PDB.

ADVERTISEMENT

"NLE ini sejak saya diberi mungkin hampir 2 tahun yang lalu, kalau hari ini Bu Ani meluncurkan sudah bagus. Pertemuan saya, nggak tau sudah berapa kali (terkait NLE). Tapi kemarin saya paksakan harus selesai bulan ini," kata Luhut.

Biaya logistik yang mahal itu disebabkan kerumitan dalam proses logistik secara keseluruhan. Importir atau eksportir setidaknya harus melakukan sampai 17 kali transaksi layanan terhadap berbagai kementerian dan lembaga.

Dengan sistem NLE ini maka proses transaksi layanan dijadikan satu. Dengan begitu menurut Luhut akan ada efisiensi biaya logistik mencapai Rp 1,5 triliun hanya dari wilayah Batam saja.

"Catatan pertama cost efisiensi dari NLE ini ada cukup besar Rp 1,5 triliun hanya dari daerah batam saja. Sebagai gambaran saat ini importir melakukan sampai 17 transaksi layanan, jadi panjang sekali. Jadi sekarang ini hanya diputuskan 1," terangnya.

Tak hanya itu, Luhut yakin dengan adanya perbaikan dari sisi logistik ini akan menarik investasi di Batam hingga mencapai Rp 5 triliun.




(das/dna)

Hide Ads