Bermain game bagi sebagian orang kadang dianggap sekadar pengisi waktu senggang semata. Bagi sebagian lainnya bisa juga jadi sebuah hobi. Namun, siapa sangka game bisa membuat seseorang jadi kaya raya bahkan menduduki peringkat terkaya di dunia?
Hal itu nyatanya terjadi pada William Ding atau Ding Lei. William Ding adalah orang terkaya ke-37 di dunia versi Bloomberg Billionaires Index. Di dalam negerinya sendiri, nama William Ding tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di seantero Tiongkok. Adapun total kekayaannya mencapai US$ 28,3 miliar atau Rp 421,75 triliun.
Nah, kekayaannya itu ia dapat berkat perusahaan portal games ternama asal Negeri Tirai Bambu, NetEase. Ya, dia adalah pendiri dan CEO raksasa game NetEase.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebelum sukses seperti sekarang, William Ding pernah melewati masa-masa kebangkrutan. Dikutip dari South China Morning Post, Jumat (25/9), Ding nekat mendirikan NetEase pada bulan Juni 1997 silam yang mana merupakan tahun-tahun awal internet mengudara. Bermodal pengalaman dan wawasan yang ia dapat dari bangku kuliah di University of Electronic Science and Technology of China, Ding mendiri NetEase dengan tiga orang karyawan saja waktu itu.
Awalnya, NetEase bergerak di bidang perangkat lunak. Namun, di era itu, perusahaan telekomunikasi menjadi yang paling terdampak oleh anjloknya saham. Benar saja, saat terjadi dotcom bubble pada tahun 2000-an, NetEase terombang-ambing dan hampir bangkrut.
Namun, William Ding tak mau menyerah begitu saja. Meski kehabisan modal dan tak kunjung mendapat untung, William Ding kemudian membawa NetEase banting setir ke bidang portal game online.
Setelah banting setir, perusahaannya mulai membaik. Ia kemudian mendaftarkan NetEase ke dalam daftar bursa saham Nasdaq.
Namun, lagi-lagi William Ding kembali diuji. NetEase terlibat skandal pengaturan akuntansi keuangan. Tak ingin rugi, para investor kompak menarik dananya dari saham NetEase. Hal itu pun mengakibatkan saham mereka ditangguhkan selama empat bulan.