Benarkah Pengangguran Bakal Tambah 5 Juta Orang bila RI Resesi?

Benarkah Pengangguran Bakal Tambah 5 Juta Orang bila RI Resesi?

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Jumat, 25 Sep 2020 18:54 WIB
Pengangguran
Foto: Fuad Hasim
Jakarta -

Pengusaha memprediksi apabila Indonesia resesi, akan ada tambahan 5 juta orang pengangguran. Ekonom sepakat dengan prediksi pengusaha.

Menurut Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, angka yang diungkapkan pengusaha memang sudah diprediksi oleh pemerintah. Dia menyebutkan pemerintah memprediksi tingkat pengangguran akan naik menjadi 7-9%, dari awalnya cuma di sekitar 4% dari total angkatan kerja.

Bila dihitung, dari total angkatan kerja di Indonesia sebesar 137,9 juta orang, maka jumlah pengangguran yang sebanyak 9% adalah lebih dari 12 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, hingga kini sudah ada 7 juta pengangguran. Artinya masih ada 5 juta orang lagi yang diprediksi akan menjadi pengangguran.

"Menurut saya pengangguran sekarang aja udah 7 juta, pemerintah sendiri memang pernah memprediksi sampai tahun depan tingkat pengangguran bisa naik dari 4% jadi 7-9%. Jadi artinya wajar secara keseluruhan bisa sampai 5-7 juta orang tambahan sampai 2021 dengan situasi pandemi sekarang," ujar Tauhid kepada detikcom, Jumat (25/9/2020).

ADVERTISEMENT

Dia menjabarkan kini banyak perusahaan yang kinerjanya menurun karena pendapatnya hilang. Alhasil pengusaha terpaksa harus melakukan efisiensi, paling berat memutus hubungan kerja karyawan alias PHK.

"Jadi kan sekarang banyak perusahaan omzet turun, keuntungan turun. Ujungnya, mereka melakukan efisiensi, paling sederhana mengurangi jam kerja, terburuknya melakukan PHK," jelas Tauhid.

Jumlah pengangguran juga disebabkan oleh adanya angkatan kerja baru, yang diprediksi jumlahnya mencapai 2,5 juta orang. Dengan kondisi resesi yang membuat dunia usaha lesu, maka tak banyak lapangan kerja yang tersedia.

Ujungnya, belum sempat mendapat kerja, angkatan kerja baru ini malah menjadi pengangguran. Dia juga menyebut, jumlah angkatan kerja baru yang menganggur mendominasi pengangguran baru.

"Menurut saya ini terjadi juga karena adanya angkatan kerja baru, munculnya itu sekitar 2-2,5 juta orang. Itu jumlah yang lulus SMA dan perguruan tinggi. Tapi lapangan kerjanya ini nggak ada, turun, terbatas karena resesi membuat dunia usaha lesu," jelas Tauhid.

"Sementara angkatan kerja ini juga butuh pekerjaan. Nah saya kira sumbangan 5 juta pengangguran itu, bisa saja setengahnya dari sini (angkatan kerja baru)," lanjutnya.

Sementara itu, ekonom Indef lainnya, Bhima Yudhistira memiliki pandangan berbeda. Dia mengatakan jumlah pengangguran bisa saja lebih dari jumlah 5 juta orang yang diperkirakan pengusaha. Bhima menyebut jumlah pengangguran bisa mencapai 15 juta orang.

Jumlah itu menurutnya sudah menghitung korban PHK dan juga orang yang berstatus pekerja tapi tak mendapatkan gaji.

"Lebih banyak dari itu, estimasi minimum adalah 15 juta orang. Termasuk korban PHK dan pekerja yang dirumahkan tanpa digaji. Sementara itu orang yang statusnya bekerja tapi tidak mendapatkan penghasilan, dan dirumahkan itu masuk dalam kategori pengangguran sebenarnya," ujar Bhima.



Simak Video " Video: Angka Pengangguran RI Peringkat Kedua Terbesar di Asia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads