Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan sempat melakukan perjalanan dinas bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono.
Edhy Prabowo mengatakan sebelum akhirnya dirawat, mereka sempat melakukan kunjungan kerja bersama pada awal September ke beberapa tempat di Indonesia Timur selama satu minggu.
"Saya sama Mas Aryo waktu itu sama-sama kunjungan ke Indonesia Timur sama beliau ke Kupang, Makassar, terus transit Makassar ke Ambon dua malam. Terus dari Ambon ke Makassar lagi, transit ke Balikpapan langsung ke Berau, bukan ke Berau-nya, ke Maratua Island," kata Edhy Prabowo kepada detikcom, Senin (28/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kata Edhy, Aryo harus melaksanakan kunjungan kerjanya sendiri. Edhy Prabowo memilih pulang ke Jakarta lebih dulu dikarenakan kondisinya saat itu yang demam hingga akhirnya masuk rumah sakit (RS).
"Di sana (Maratua Island) beliau lanjut sampai dua malam, saya satu malam langsung pulang karena saya sudah demam, kurang sehat. Besoknya katanya sempat ada kegiatan saya nggak tahu karena saya sudah masuk Rumah Sakit," ucapnya.
Meski begitu, sesampainya Aryo di Jakarta masih dalam kondisi sehat bahkan sempat menjalankan aktivitas. Selesai kunjungan kerja, dia sempat melakukan test swab dan hasilnya negatif.
"Pulang kunker sesuai protap, tes swab hasilnya negatif. Beraktivitas biasa hingga 8 September," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri KKP, Agung Tri Prasetyo dihubungi terpisah.
Namun setelah test swab kedua, hasilnya menunjukkan bahwa Aryo positif terpapar virus Corona. Sebelum meninggal dunia, dia sempat mendapat perawatan insentif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dan sempat masuk ruang Unit Perawatan Intensif (Intesive Care Unit/ICU). "Hasil positif (Corona) 9 September," tandas Agung.