2,6 Juta Petani Dapat Kartu Tani, Pemprov Jateng: Jalan Terus!

2,6 Juta Petani Dapat Kartu Tani, Pemprov Jateng: Jalan Terus!

Achmad Syauqi - detikFinance
Kamis, 01 Okt 2020 16:08 WIB
Kadinas pertanian Jateng Suryo Banedro saat panen bawang merah
Foto: Achmad Syauqi/detikcom: Kadinas Pertanian Jateng Suryo Banedro saat panen bawang merah
Klaten -

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menegaskan program Kartu Tani tetap jalan. Sebelumnya, sejumlah kelompok tani mengeluhkan soal Kartu Tani terkait pembelian pupuk subsidi

"Kita jalan terus. Pupuk ini kan subsidi, barang yang dibatasi, barang yang harus diawasi dan sasarannya harus tepat, maka yang sesuai itu ya kartu tani," ungkap Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jateng, Suryo Banebdro pada detikcom saat ditemui usai acara panen bawang merah bantuan Pemprov di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Kamis (1/10/2020) siang.

Menurut Suryo meskipun muncul keluhan di petani tapi kebijakan kartu tani akan terus dijalankan. Pembenahan terus dilakukan agar semua berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

" Terus kita perbaiki. Misalnya belum punya kartu tani ya harus mencari dan yang belum jadi anggota harus masuk kelompok tani dulu nanti dapat kartu," sambung Suryo.

Petani di Jateng, jelas Suryo, jumlahnya mencapai 2,8 juta jiwa. Jumlah kartu yang sudah terdistribusi sudah mencapai 2,6 juta petani, sementara yang belum mendapatkan sekitar 200 ribu petani.

ADVERTISEMENT

Selain kartu, imbuh Suryo, Pemprov juga memberi pendamping karena menyangkut penggunaan teknologi. Hal itu agar petani tidak gaptek alias gagap teknologi.

"Gaptek kan jadi malas. Saat ini belum biasa padahal kita saat ini hidup pada masa digitalisasi maka petani juga harus siap menggunakan teknologi," ucap Suryo.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Saat ini , tegas Suryo, kebijakan kartu tani harus dilaksanakan sebab sudah tahap pelaksanaan. Apalagi KPK menganjurkan kartu tani itu untuk dilanjutkan.

"KPK menganjurkan penggunaan kartu tani. Sebab nama petani sudah sesuai dengan data NIK . Petani yang belum mendaftar ya daftarkan, yang belum memahami jelaskan" pungkas Suryo.

Ketua KTNA Kabupaten Klaten, Wening season mengatakan sepengetahuannya persoalan pupuk sejak dulu sulit. Saat dibutuhkan kadang menghilang.

" Sulit sebab menjelang musim hujan mesti pupuk langka dan itu sejak jaman dulu. Mesti ada sesuatu yang salah tentang kebijakan dan mekanisme subsidi pupuk yang sampai saat ini blm ada perubahan," jelas Wening dihubungi detikcom.

Menurut Wening, saat ini sepengetahuannya kartu tani belum digunakan. Pembenahan baru dilakukan.

" Sekarang kartu tani juga belum digunakan dan baru tahun depan kartu menggunakan kartu tani. Setahu saya tahun ini baru mau pembenahan kartu tani," kata Wening.


Hide Ads