Program kartu Prakerja jadi salah satu bantuan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat yang menjadi korban PHK dan ingin meningkatkan skill.
Melalui kartu Prakerja ini, nantinya penerima akan mendapatkan insentif sebesar Rp 600.000 setiap bulan, setelah ia mengikuti pelatihan yang sudah diberikan.
Tapi, ada joki yang berkeliaran untuk pendaftaran dan pelatihan program kartu Prakerja ini. Apa saja ya yang ditawarkan oleh joki?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-faktanya:
Syarat KTP dan Kartu Keluarga
Dari penelusuran detikcom, ada sebuah unggahan joki yang meminta foto KTP, Kartu Keluarga (KK) hingga swafoto dengan KTP. Fee yang didapatkan oleh joki juga beragam tergantung kesepakatan antara peserta Kartu Prakerja dan joki tersebut. Bahkan ada yang mengaku bisa membeli rumah dari hasil menjadi joki program Kartu Prakerja.
Ada yang Ngaku Bisa Beli Rumah
Netizen dengan nama akun Facebook Muhamad Supriatna mengaku mampu membeli rumah dari hasil menjadi joki Kartu Prakerja untuk 400 akun. Pihak Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Prakerja mengecam perbuatan tersebut.
Head of Communication Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan jika apa yang diposting pengguna Facebook tersebut benar, itu adalah perbuatan tak bermoral.
"Kalau memang benar, ini adalah perbuatan yang sangat tidak bermoral," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (30/9/2020).
Seleksi Secara Digital
Seluruh proses seleksi di Kartu Prakerja dilakukan secara digital dan tertutup, melalui proses seleksi dengan banyak variabel. Tidak ada intervensi manusia di dalam proses seleksi ini. Dia pun menjelaskan prosedur yang perlu dilakukan calon peserta untuk mengikuti program Kartu Prakerja sebenarnya sederhana. Jadi tidak perlu menggunakan jasa joki. Kembali dia menekankan, bila ada pihak yang mengiming-imingi lolos seleksi menggunakan jasanya maka itu dipastikan penipuan.
(kil/dna)