Ternyata... Resesi Sudah Terjadi di RI

Ternyata... Resesi Sudah Terjadi di RI

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2020 06:00 WIB
Pandemi Corona membuat sejumlah negara masuk jurang resesi. Indonesia termasuk yang diprediksi menyusul negara-negara tetangga seperti, Singapura Malaysia hingga Thailand.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pandemi virus Corona yang terjadi sampai saat ini melemahkan ekonomi dunia, hingga membuat banyak negara mengalami resesi. Resesi sendiri adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.

Banyak negara yang masuk jurang resesi sejak kuartal II-2020. Pada saat itu, pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terdampak Corona berada di zona negatif. Indonesia ikut termasuk yang ekonominya negatif namun belum masuk daftar resesi.

Realisasi ekonomi nasional minus 5,32% pada kuartal II. Sementara di kuartal sebelumnya masih positif 2,97%. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III ini diproyeksikan berada di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 akan diumumkan pada tanggal 5 November 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara hitungan pertumbuhan kuartal III tercatat mulai Juli sampai September.

Meski belum diumumkan secara resmi oleh BPS, pemerintah melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memastikan Indonesia sudah resesi.

ADVERTISEMENT

Kepala BKF Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan Indonesia sudah resesi. Bahkan dirinya menyebut resesi sudah terjadi sejak awal kuartal I-2020. Pasalnya, ekonomi dalam negeri sudah mengalami penurunan.

Dia menyebut, ekonomi Indonesia biasanya berada di kisaran 5%. Sementara realisasi di kuartal I tahun ini hanya 2,97%. Penurunan terus berlanjut ke kuartal II yang realisasinya minus 5,32%. Dengan begitu dirinya menyebut Indonesia sudah resesi.

"Kalau resesi, ya tahun ini sudah," kata Febrio dalam video conference, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Dia menyebut resesi menandakan perlambatan aktivitas ekonomi secara berkepanjangan. Febrio menyebut, Kementerian Keuangan juga sudah mengeluarkan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III yaitu di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%.

Lebih lanjut Febrio mengatakan, sepanjang tahun 2020 pun ekonomi Indonesia berada di zona negatif. Pihaknya memproyeksikan ekonomi Tanah Air di kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6% di sepanjang tahun 2020.

"Kalau tadinya kita lihat di kuartal I sudah turun, kita belum bisa katakan resesi karena belum tahu berapa lama. Sekarang kita lihat kuartal II melemah, kuartal III melemah. Ternyata kuartal I sudah terjadi perlambatan dan berkelanjutan. Tahun ini sudah jelas resesi," jelasnya.

Meski demikian, Febrio menegaskan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional tidak sedalam negara-negara lain yang terdampak pandemi Corona. Dia bilang sekitar 92% negara di dunia ini mengalami resesi. Resesi di negara lain terjadi karena penurunan ekonominya hingga double digit.

"Lihat seluruh dunia, 92% resesi dan bahkan mayoritas dari dunia resesinya 10%, 15%. India malah minus 24%. Kita harus lihat perspektif juga," ungkapnya.


Hide Ads