Pandemi virus Corona yang terjadi sampai saat ini melemahkan ekonomi dunia, hingga membuat banyak negara mengalami resesi. Resesi sendiri adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Banyak negara yang masuk jurang resesi sejak kuartal II-2020. Pada saat itu, pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terdampak Corona berada di zona negatif. Indonesia ikut termasuk yang ekonominya negatif namun belum masuk daftar resesi.
Realisasi ekonomi nasional minus 5,32% pada kuartal II. Sementara di kuartal sebelumnya masih positif 2,97%. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III ini diproyeksikan berada di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 akan diumumkan pada tanggal 5 November 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara hitungan pertumbuhan kuartal III tercatat mulai Juli sampai September.
Baca juga: 3 Fakta Pemerintah Akui RI Resesi |
Meski belum diumumkan secara resmi oleh BPS, pemerintah melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memastikan Indonesia sudah resesi.
Kepala BKF Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan Indonesia sudah resesi. Bahkan dirinya menyebut resesi sudah terjadi sejak awal kuartal I-2020. Pasalnya, ekonomi dalam negeri sudah mengalami penurunan.
Dia menyebut, ekonomi Indonesia biasanya berada di kisaran 5%. Sementara realisasi di kuartal I tahun ini hanya 2,97%. Penurunan terus berlanjut ke kuartal II yang realisasinya minus 5,32%. Dengan begitu dirinya menyebut Indonesia sudah resesi.
"Kalau resesi, ya tahun ini sudah," kata Febrio dalam video conference, Jakarta, Kamis (1/10/2020).