Sektor Penerbangan Mau PHK Besar-besaran, Terburuk dalam Sejarah

Sektor Penerbangan Mau PHK Besar-besaran, Terburuk dalam Sejarah

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2020 13:16 WIB
Thomas Lohnes/Getty Images
Foto: Thomas Lohnes/Getty Images

Bahkan, bank besar di AS Goldman Sachs melanjutkan PHK, yang sebelumnya dihentikan sementara. Bank investasi itu berencana merumahkan sekitar 400 posisi, atau kurang dari 1% dari tenaga kerjanya.

Saat ini kuartal-III 2020 telah berakhir. Dalam tiga bulan terakhir saham AS mengalami kenaikan besar-besaran, meskipun sempat goyah pada awal September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

S&P 500 naik 8,5% pada kuartal-III setelah rally hampir 20% antara April dan Juni. Artinya telah kembali ke wilayah positif setelah awal tahun yang suram, naik 4,1% dari Januari.

Nasdaq Composite memiliki kinerja yang lebih kuat, mendorong 11% lebih tinggi. Dow Jones Industrial Average naik lebih diam 7,6% selama periode tersebut.

ADVERTISEMENT

"Terlepas dari kinerja yang buruk pada bulan September, Q3 secara keseluruhan merupakan kuartal yang layak karena ekonomi terus pulih dari posisi terendah pasca-lockdown," kata ahli strategi Deutsche Bank.

Deutsche Bank mengungkap 28 dari 38 aset non-mata uang bergerak lebih tinggi antara Juli dan September. Sedangkan, harga perak meroket 28% karena investor banyak menyimpan uang di logam mulia, yang dianggap dapat melindungi nilai di saat ketidakpastian pandemi COVID-19. Selanjutnya, emas naik hampir 6%.

Euro juga menunjukkan kinerja yang kuat, terapresiasi 4,3% terhadap dolar AS. Menurut Deutsche Bank itu adalah kuartal terbaik untuk euro dalam lebih dari tiga tahun. Kini yang masih lembah yakni harga minyak. Minyak mentah naik hanya 2,5% kuartal lalu, sementara harga minyak AS turun hampir 1%.

Klaim pengangguran AS awal pekan lalu yang tercatat oleh surveri Refinitiv diperkirakan ada 850 ribu klaim lagi.


(fdl/fdl)

Hide Ads