Ekonomi RI Tak Kunjung Henti Diterpa Cobaan

Ekonomi RI Tak Kunjung Henti Diterpa Cobaan

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2020 17:55 WIB
Geliat aktivitas di Mal Mangga Dua Square terdampak pandemi COVID-19. Meski begitu, sejumlah pedagang masih tetap berjualan untuk bertahan dari pandemi-resesi.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan Provinsi DKI Jakarta dinilai akan berdampak besar bagi perekonomian nasional. Pasalnya, DKI Jakarta memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

"Ekonomi kita besarnya di Jawa dan utamanya Jakarta dan Jabodetabek. Kalau PSBB berlanjut dan penanganan belum optimal pasti berpengaruh ke ekonomi nasional. Hampir 60% (kontribusi) Jawa ya," kata Kepala Ekonomi Bank Central Asia (BCA) David Sumual dalam acara Dialogue KiTa secara virtual, Jakarta, Jumat (2/10/2020).

David menyatakan ketidakpastian yang berasal dari penyebaran COVID-19 masih tinggi. Belum lagi baru saja ditambah sentimen kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump positif terjangkit virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vulnerabilitasnya masih tinggi. Terutama pasar saham menurun. Kurs relatif stabil Rp 14.800. Kondisi makro terakhir memang ada pemulihan, tapi September kembali flat. Beberapa segmen ekonomi sudah mulai pemulihan dan ini didukung pemulihan ekonomi Tiongkok," ungkapnya.

David menyebut pandemi Corona yang terjadi saat ini berbeda dengan krisis ekonomi pada 1998 dan 2008. Kondisi permodalan perbankan saat ini masih kuat untuk menghadapi pandemi Corona.

ADVERTISEMENT

"CAR kita sangat baik sehingga masih bisa menyerap peningkatan potensi NPL," jelasnya.

Meski begitu, dirinya mengakui permintaan kredit tengah melemah dan hal itu wajar karena pandemi COVID membatasi kegiatan ekonomi.

"Jadi kalau kita paksakan (tumbuh) khawatirnya malah akan ke kredit macet," ungkapnya.




(hek/eds)

Hide Ads