Pemerintah mengingatkan dampak negatif dari aksi demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja yang terjadi belakangan ini. Salah satunya pemulihan ekonomi akan terhambat.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan aksi demo yang digelar di masa pandemi berpotensi menambah kasus COVID-19.
"Karena ini tidak hanya membahayakan kepada diri sendiri, tetapi kepada masyarakat sekitar," ucapnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV seperti dikutip, Kamis (8/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga melanjutkan, jika kasus COVID-19 meningkat karena aksi demo yang berlangsung saat ini, maka berpotensi menghambat pemulihan ekonomi nasional.
"Nah apabila jumlah mereka yang terpapar COVID-19 meningkat ya tentunya akan berakibat juga pada pemulihan ekonomi," tambahnya.
Airlangga pun mengingatkan bahwa saat ini masih dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran COVID-19. Oleh karean itu dia pemerintah sudah meminta petugas untuk menindak para pendemo sesuai dengan aturan PSBB.
"Dalam PSBB sudah jelas aturannya dan pemerintah sudah berbicara dengan aparat untuk melakukan tindakan tegas. Karena ini tidak hanya membahayakan kepada diri sendiri, tetapi kepada masyarakat sekitar," ucapnya.
Lalu apa tanggapan Airlangga soal penolakan Omnibus Law Cipta Kerja?