Pelaku Industri Tolak Rencana Pengenaan Cukai Semen

Pelaku Industri Tolak Rencana Pengenaan Cukai Semen

- detikFinance
Selasa, 17 Jan 2006 17:54 WIB
Jakarta - Pelaku industri semen menolak rencana pemerintah yang akan mengenakan cukai pada produk semen. Kebijakan tersebut dinilai mengada-ada karena tidak pernah diterapkan oleh negara manapun.Departemen Keuangan (Depkeu) melalui Dirjen Pajak, melakukan kajian terhadap semen sebagai calon barang kena cukai dalam rangka ekstensifikasi pendanaan pajak.Rencana pengenaan cukai semen sudah ada sejak tahun 1994 dan saat ini dihidupkan lagi oleh pemerintah. Padahal Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2004, sudah menolak keras rencana pemberlakuan pengenaan cukai tersebut.Salah satu produsen semen di Indonesia PT Holcim Indonesia Tbk yang dulunya bernama Semen Cibinong, menganggap rencana pemerintah itu mengada-ada. "Pajak seperti itu, hanya diterapkan di negara Indonesia tidak di negara lain. Kita tidak mengerti alasan kenapa pemerintah mengajukan itu, karena itu tidak diperlukan," kata Chief Executive Officer PT Holcim Indonesia, Timothy D Mackay.Mackay menyampaikan hal tersebut dalam jumpa pers yang berlangsung di pabrik Holcim, Desa Naragong, Bogor, Selasa (17/1/2006).Mackay menilai, jika rencana itu diterapkan, maka pajak sebesar itu harus dikenakan pada perusahaan yang merusak lingkungan. Mackay mengklaim, perusahannya tidak melakukan kerusakan lingkungan dan mengkonversi kembali eks-lahan tambangnya.Mengenai rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun ini, Mackay juga berharap PLN memakai pertimbangan bijaksana. Pasalnya, pengusaha dan investor sudah cukup terpukul oleh kenaikan BBM."Investor asing, yang berinvestasi di Indonesia harus punya kepercayaan diri dan optimisme besar untuk tetap bertahan di Indonesia. PLN juga diharapkan bisa mempertimbangkan secara bijaksana," kata Mackay.Saat ini beban biaya energi di Holcim sebesar 40 persen, yang setengahnya berupa listrik. Sehingga kenaikan TDL dianggap cukup berpengaruh terhadap biaya produksi."Di tahun 2006 ini kita berencana akan ada substitusi sebesar 10 persen dari bahan bakar alternatif" imbuhnya.Mengenai kemungkinan kenaikan harga jual semen akibat kenaikan listrik, Mackay mengaku, akan melihat dulu kondisi pasar dan kemungkinan masuknya semen impor. (ir/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads