Perum Damri resmi mengoperasikan bus ramah disabilitas di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1 Oktober 2020. Layanan ini juga masuk sebagai top produk pada pekan ini versi Kementerian BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga mengatakan dalam satu bus terdapat 10 kursi yang disediakan untuk penumpang disabilitas.
"Di NTB sekarang masyarakat NTB sudah bisa menikmati sebuah layanan bus dari Damri, dan ini tidak hanya untuk penumpang biasa tapi penumpang untuk disabilitas," kata Arya seperti dikutip dari akun Instagram Kementerian BUMN, Sabtu (10/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap bus ini menyediakan pintu khusus bagi penyandang disabilitas yang ingin naik. Dek bagian tengah bisa naik turun secara otomatis menaikkan dan menurunkan penumpang disabilitas.
"Ini adalah langkah dari Damri untuk menghargai dan juga memberikan ruang kepada kawan-kawan disabilitas mendapatkan fasilitas transportasi yang terbaik dan itu bukan di Jakarta loh, itu di NTB," jelasnya.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bus ini beroperasi dengan rute layanan dalam kota Mataram, NTB melalui beberapa sekolah luar biasa dan sekolah umum untuk memudahkan aktivitas sehari-hari mereka.
Bus ini dapat menampung penumpang sebanyak 70 orang, dilengkapi dengan fasilitas tangga hidrolik otomatis serta memiliki ruang khusus bagi pengguna kursi roda sebanyak 10 titik. Bus ini juga memiliki karakteristik torsi yang tinggi dengan putaran rendah, sehingga pemakaian bahan bakar menjadi efisien.
Jam operasional bus ramah disabilitas ini dimulai sejak pukul 06.30 WITA dengan keberangkatan awal dari Pool DAMRI Sweta Mataram dengan waktu tiba di Sekolah Luar Biasa Selagalas pukul 08.00 WITA.
Sedangkan untuk rute sebaliknya dari Sekolah Luar Biasa Selagalas yakni pukul 12.00 WITA dengan waktu tiba di Pool DAMRI Sweta Mataram pukul 14.00 WITA. Bus ramah disabilitas beroperasi tanpa dipungut biaya atau gratis.
Budi berharap dengan adanya bus ramah disabilitas dapat membantu dan memudahkan para penyandang disabilitas, lansia, maupun masyarakat yang membutuhkan untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan layanan transportasi umum yang aman dan nyaman.
"Dengan adanya bus ramah disabilitas ini, saya berharap akan memudahkan teman-teman kita yang berkebutuhan khusus untuk menjalani aktivitas mereka sehari-hari dan tentunya diharapkan dapat juga diselenggarakan di kota-kota lainnya berkolaborasi dengan pemda setempat," kata Budi Karya.
(hek/ara)