Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjelaskan perannya dalam program lumbung pangan alias food estate di Kalimantan Tengah. Hal ini disampaikan Prabowo dalam wawancara khusus dan videonya direkam courtesy DPP Partai Gerindra seperti dilihat pada Senin (12/10/2020).
Prabowo menegaskan perannya di proyek lumbung pangan bukan untuk mencampuri urusan pertanian, melainkan diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani cadangan pangan strategis.
"Jadi beliau (Presiden Jokowi) menunjuk saya untuk ikut membantu mengurusi, membina pembangunan, pembentukan cadangan pangan strategis. Cadangan, salah kalau ada pandangan Menteri Pertahanan mau mencampuri urusan pertanian, tidak," ujar Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita dukung, jadi Menteri Pertanian silakan, Bulog Silakan. Kita cadangan, jadi kalau main bola ada pemain yang main dan ada cadangan. Jadi kalai ini repot, kita bisa backup," sambung Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, usai rapat terbatas di Istana Presiden, Rabu (23/9), Prabowo pernah menegaskan pihaknya hanya sebagai back-up dari proyek ketahanan pangan itu. Meski begitu dirinya mengaku sudah memetakan rencana dari pengembangan tanaman singkong di food estate.
"Saya hanya jelaskan sedikit tentang rencana ke depan singkong, ya kita mulai di Kalimantan Tengah. Kita akan mulai 2021 30.000 ha dan selanjutnya sampai 2025 meningkat terus sasaran kita akhirnya adalah sampai 1,4 juta ha di akhir 2025," ujar Prabowo.
Prabowo menambahkan pangan adalah masalah strategis, dan di sisi lain pangan juga dianggap sebagai senjata.
"Food is a weapon, dan food as a weapon. Makanya tidak aneh kalau presiden memandang pangan itu juga bagian dari pertahanan, dalam keadaan darurat," tutur Prabowo.