Prospek ekonomi Jerman 2020 diprediksi semakin suram di tengah pandemi COVID-19. Mengutip CNBC.com Para ekonom di Jerman menurunkan perkiraan produk domestik bruto (PDB) untuk tahun ini dan ke depan.
Mereka merevisi penurunan prospek ekonomi sekitar satu poin untuk tahun 2020 dan 2021. Sekarang diperkirakan PDB Jerman turun -5,4% pada tahun 2020 (lebih rendah dari perkiraan sebelumnya -4,2%), dan tumbuh sebesar 4,7% (kurang dari perkiraan sebelumnya 5,8%) pada 2021, dan 2,7% pada 2022.
"Meskipun sebagian besar penurunan output yang dialami di musim semi telah pulih, proses mengejar ketertinggalan yang tersisa adalah bagian yang lebih sulit untuk kembali ke normalitas," kata Ekonom Jerman, Stefan Kooths dikutip dari CNBC, Rabu (14/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan peringkat tersebut tidak mengherankan mengingat gelombang kedua kasus virus Corona yang melanda Jerman meningkat. Padahal awalnya negara tersebut dipuji karena kasus kematian yang rendah.
Menurut data dari Badan Kesehatan Masyarakat, Robert Koch Institute, pada Selasa (13/10) tercatat 4.122 kasus baru dilaporkan. Sedangkan lebih dari 5.132 kasus baru pada Rabu (14/10/2020).
Langsung klik halaman selanjutnya.
Jerman telah memberlakukan kembali langkah-langkah pembatasan di seluruh negeri meskipun aturannya berbeda di setiap negara bagian. Beberapa bar dan restoran harus tutup lebih awal dan sekarang beberapa negara bagian memberlakukan pembatasan bagi turis yang datang dari bagian negara dengan tingkat infeksi yang tinggi. Dengan latar belakang ini, pemulihan untuk sektor perhotelan dan pariwisata dinilai sangat jauh.
"Aktivitas di bagian ekonomi Jerman ini akan tetap tertekan untuk beberapa waktu mendatang," kata Kooths.
Krisis COVID-19 juga berdampak jelas pada pasar tenaga kerja. Diperkirakan 820.000 pekerjaan telah hilang pada pertengahan tahun 2020 ini.
Meskipun saat ini jumlah orang yang bekerja telah meningkat lagi, tingkat sebelum krisis diperkirakan tidak akan tercapai hingga pertengahan 2022. Tingkat pengangguran diperkirakan akan naik menjadi 5,9% tahun ini dan tahun depan, dan turun sedikit menjadi 5,5% pada tahun 2022.