Jakarta -
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN periode 2019-2020 untuk memberikan bukti nyata terhadap negara. Pasalnya, pendidikan mereka selama ini dibayar oleh negara.
Hari ini STAN mengadakan wisuda secara virtual untuk tahun ajaran 2019-2020. Ada sekitar 3.231 wisudawan dan wisudawati, 70% merupakan lulusan terbaik atau lulus dengan predikat pujian.
"Kalian menuntut ilmu dibayar uang negara, gunakan itu untuk mengubah dunia, mengubah Indonesia agar menjadi negara yang maju, adil, sejahtera, dan memiliki martabat serta peradaban yang tinggi," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di acara Wisuda PKN STAN secara virtual, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani mengingatkan para lulusan STAN untuk tidak menyia-nyiakan uang negara yang selama ini dimanfaatkan untuk pendidikannya.
"Tanggung jawab kalian luar biasa besar, bagaimana kalian dituntut dengan ilmu dan kesempatan untuk bisa mengubah dan membangun negeri kita jadi negara yang maju, adil, sejahtera, dan memiliki martabat serta peradaban tinggi jangan kalian tuntut orang lain," tambahnya.
Langsung klik halaman selanjutnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga meminta seluruh lulusan STAN menyumbangkan seluruh kemampuannya kepada negara khususnya keluar dari pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Dia menjelaskan pandemi Corona yang sudah terjadi sekitar tujuh bulan ini berdampak hebat ke perekonomian nasional khususnya sektor keuangan negara. Di mana pendapatan menurun namun belanja naik signifikan.
"Jadi ini merupakan suatu tantangan yang luar biasa yang mengubah secara luar biasa cepat dan harus bisa atasi. Maka saya berharap pelajaran akibat COVID-19 yang memaksa kita untuk bertransformasi, memberikan pelajaran luar biasa, waktu kita diberikan tantangan dan dipaksa berubah kita mampu lakukan penyesuaian. Ini yang disebut skill yang harus kalian miliki," jelasnya.
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga meminta kepada 3.231 lulusan STAN agar tidak jumawa atau sombong dengan gelar yang didapat.
"Namun jangan kalian jumawa, jangan arogan, tinggi hati dan sombong mungkin hari ini kita berada ditempat terbaik. Coba kita pergi keliling dunia maka kita tahu bahwa Indonesia masih perlu kita bangun dan membutuhkan pemikiran, dedikasi, skill anda yang luar biasa untuk bisa menjadi bangsa yang maju," ungkapnya.